Menkes Tegaskan Vaksin Booster Kedua Tak Jadi Syarat Perjalanan

JAKARTA - Pemerintah kini menyediakan layanan vaksinasi COVID-19 booster kedua atau dosis keempat kepada masyarakat umum.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan booster kedua tak direncanakan menjadi syarat pelaku perjalanan.

"Booster kedua enggak jadi syarat perjalanan," kata Budi saat ditemui usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), Kamis, 26 Januari.

Adapun syarat perjalanan setelah masa PPKM dicabut masih memberlakukan Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 24 Tahun 2022. Pelaku perjalanan berusia 18 tahun ke atas wajib sudah mendapat vaksin dosis ketiga atau booster.

Budi pun menerangkan, saat ini program pelaksanaan vaksin booster kedua masih gratis. Meski ada kemungkinan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis keempat berbayar bagi warga bukan penerima bantuan iuran jaminan kesehatan nasional (jamkesnas) dari pemerintah.

"Booster kedua sampai sekarang masih gratis. Memang kita ada rencana (menjadikan booster kedua berbayar). Kan, strategi dari pandemi ke endemi akan banyak langkah yang dilakukan," tutur Budi.

"Intinya, intervensi pemerintah yang mengatur-atur masyarakat akan kita kurangi. Supaya partisipasi masyarakat atas kesadaran sendiri itu boleh ditingkatkan. Obat-obatan dan vaksinnya ada," lanjutnya.

Kemenkes sebelumnya mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 Tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi kelompok Masyarakat Umum. Disebutkan masyarakat tak perlu lagi menunggu tiket untuk mendapat suntikan.

Berikut adalah jenis vaksin yang bisa digunakan untuk booster kedua:

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac

- AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

- Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca

- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfize

- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml

- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna

- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)

- Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml

- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm

- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

- Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax

- Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml