Ini Alasan Pemerintah Syaratkan Vaksinasi Booster untuk Pemudik
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin /DOK Kemenkes

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan pemerintah menjadikan vaksinasi booster sebagai syarat masyarakat bisa bebas mudik pada Lebaran tahun ini.

Menkes menuturkan, pada dasarnya Presiden Jokowi menginginkan agar masyarakat bisa melaksanakan ibadah Ramadan dan merayakan Idulfitri seperti semula, ketika pandemi belum melanda.

Namun, Jokowi melihat akan ada dampak negatif jika masyarakat berkumpul dan bersilaturahmi bila belum mendapat perlindungan imunitas dengan vaksinasi. Dikhawatirkan, para orang tua (lansia) akan terpapar COVID-19 dan berdampak pada risiko fatalitas.

"Orang tua pada lebaran ini yang menjadi sasaran kunjungan anak-anaknya. Jadi, beliau (Jokowi) dengan sangat bijak bilang, 'kita rayakan lebaran dengan baik, tapi jangan sampai kebaikan kita justru merugikan para orang tua yang dikunjungi anak-anak dan cucu-cucunya'," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Rabu, 23 Maret.

"Oleh karena itu, beliau menyarankan kalau mau mudik itu sebaiknya di-booster supaya memperkecil risiko orang yang dikunjungi nanti malah terkena. Kalau yang boosternya lengkap itu enggak usah tes. Jadi, memudahkan agar nanti perjalanan mudiknya juga bisa baik," lanjut Menkes.

Selain itu, Budi juga membeberkan alasan pemerintah kembali membolehkan mudik Idulfitri 1443. Saat ini, kondisi kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami penurunan hingga angka reproduksi (Rt) mendekati angka 1.

Budi menjelaskan, orang yang belum menjalani booster masih bisa mudik namun dengan syarat tertentu. Masyarakat yang baru vaksinasi dua dosis atau dosis lengkap diwajibkan melakukan tes antigen sebelum perjalanan. Sementara, orang yang baru vaksin dosis pertama harus melakukan tes PCR.

"Pada saat kita mudik usahakan suntiknya sudah vaksinasi lengkap plus booster, itu nanti tidak perlu dites. Tapi kalau baru dua dosis lengkap belum booster, harus dilampiri tes antigen, kalau dia belum lengkap satu dosis, harus dilampiri tes PCR," tutur Budi.

Pemerintah, kata Budi, juga menawarkan alternatif bagi masyarakat yang tak melakukan tes COVID-19 untuk mudik. Mereka cukup mengikuti vaksinasi booster saat memasuki jalur mudik.

Layanan vaksinasi ini akan disiapkan oleh Kementerian Perhubungan lewat fasilitas angkutan umum bagi yang mudik menggunakan transpotasi umum atau pos-pos di sejumlah titik bagi yang menggunakan kendaraan pribadi.

"Kalau mereka mau di-booster saat itu, nanti dipersiapkan oleh kementerian perhubungan tempat-tempat vaksinasi gratis di fasilitas2 angkutan umum dan beberapa pos-pos di mana masyarakat bisa langsung disuntik booster sebelum mudik," papar Budi.