PHK Massal Google Bikin 400 Karyawan Divisi FuchsiaOS Menderita
JAKARTA - Google baru saja menghebohkan dunia dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada minggu lalu, dan divisi yang paling terpukul adalah grup pengembangan Sistem Operasi (OS) masa depan, Fuchsia.
Banyak orang yang menganggap Google hanya memiliki dua OS saja, yakni ChromeOS dan terutama Android. Tetapi perusahaan juga telah mengembangkan OS lain yang disebut Fuchsia, membuatnya memberi daya pada speaker Nest dan layar pintar akhir-akhir ini.
Penciptaan FuchsiaOS juga dikatakan menjauhkan Google dari jebakan hukum abadi dengan Oracle, yang tidak menampilkan kode Java.
Lebih lanjut, minggu lalu Google memecat 12.000, di mana perusahaan secara keseluruhan memangkas 6 persen karyawannya. Laporan NYTimes menunjukkan dari total angka tersebut, sebanyak 16 persen dari 400 staf pada divisi Fuchsia yang di PHK.
Fuchsia telah menjadi misteri terus menerus di dalam Google. Perusahaan jarang membicarakannya secara resmi, meninggalkan sebagian besar rumor dan dokumentasi Github untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Baca juga:
OS bukanlah proyek kecil, meskipun tidak berbasis Linux, sebagai gantinya memilih untuk menggunakan kernel kustom internal, jadi Google benar-benar membangun seluruh FuchsiaOS dari awal.
Melansir Arstechnica, Rabu, 25 Januari, pada 2018 lalu, laporan dasar Bloomberg menyebut FuchsiaOS sebagai penerus Android, dan mengatakan tim di divisi tersebut berencana untuk meluncurkan speaker pintar pada 2021 dan kemudian akan beralih ke ponsel dan laptop pada 2023.
Bahkan nama FuchsiaOS adalah referensi ke proyek Apple yang melibatkan beberapa anggota tim. Pink, adalah nama kode untuk penerus Mac OS klasik yang dibatalkan, dan Purple adalah nama kode untuk OS iPhone. Warna Fuchsia adalah campuran merah jambu dan ungu, jadi ini semua terdengar sangat ambisius.