Presiden Biden Sempat Bertemu Putin di Jenewa Tahun 2021, Kremlin Akui Hubungan AS-Rusia Berada di Titik Terendah
JAKARTA - Rusia mengatakan hubungan dengan Amerika Serikat berada pada titik terendah sepanjang masa, menepis gagasan bahwa kedua belah pihak dapat membalikkan keadaan di sisa masa jabatan Presiden AS Joe Biden.
Sayangnya, hubungan bilateral mungkin berada pada titik terendah dalam sejarah, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada Hari Jumat.
"Tidak ada harapan untuk perbaikan di masa mendatang (sisa masa jabatan Presiden Biden)," ujar Peskov, melansir Reuters 20 Januari.
Hubungan AS-Rusia yang sudah buruk menjadi semakin tegang tahun lalu, ketika Rusia menginvasi Ukraina, mendorong Washington dan sekutunya untuk menanggapi dengan rentetan sanksi terhadap ekonomi Rusia.
Amerika Serikat juga telah memberi Kyiv dukungan ekonomi dan militer yang substansial, menuai kecaman dari pejabat Rusia yang menuduh Washington memainkan peran langsung dalam konflik tersebut.
Meskipun sesekali ada keberhasilan diplomatik, termasuk pertukaran tahanan yang melibatkan veteran Marinir AS Trevor Reed dan bintang bola basket Brittney Griner, kontak tingkat tinggi jarang terjadi.
Pembicaraan AS-Rusia tentang melanjutkan inspeksi di bawah perjanjian pembatasan senjata nuklir New START dibatalkan pada menit terakhir Bulan November lalu.
Kremlin juga mengecilkan gagasan pembicaraan tatap muka antara Presiden Biden dan Presiden Vladimir Putin, yang terakhir bertemu secara langsung di Jenewa, Swiss pada Juni 2021.
Baca juga:
- Jepang Berencana Turunkan Status COVID-19 Seperti Flu Musiman Mulai Musim Semi
- Protes di Peru Diwarnai Pembakaran Gedung Bersejarah hingga Penyerangan Bandara, PM Alberto Otarola: Ini Sabotase
- Dijebloskan ke Penjara Keamanan Maksimum, Bos Mafia Italia Matteo Messina Denaro: Saya Tidak Punya Catatan Kriminal
- Korea Selatan Cabut Aturan Masker Mulai 30 Januari, PM Han Duck-soo: Infeksi Baru Terus Menurun
"Dua tahun terakhir ini, meskipun ada harapan awal terkait Jenewa, sangat buruk bagi hubungan bilateral," ungkap Peskov.
Kendati demikian, Kremlin tetap membuka kemungkinan pembicaraan lebih lanjut antara kepala mata-mata luar negeri Rusia Sergei Naryshkin dan Direktur Badan Intelijen Pusat AS William Burns, yang bertemu di Ankara, Turki pada November.