Balita Perempuan Tewas Tidak Wajar, Banyak Luka di Wajah, Polisi Duga Ada Penganiayaan
JAKARTA - Seorang balita perempuan berinisial AF (2) ditemukan tewas dalam kondisi tidak wajar di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Balita itu diduga menjadi korban penganiayaan sebelum dibawa ke puskesmas.
Balita itu diketahui tinggal bersama satu keluarga di RT 05/01, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo. Menurut Ketua RT setempat, Sudiyono, satu keluarga itu sudah tinggal di rumah kontrakan sejak tahun 2021. Mereka jarang bersosialisasi.
"Tinggal di sini sejak 2021. Orangnya kurang sosialisasi, jualan bensin dan sopir, berangkat pagi pulang sore," kata Sudiyono kepada wartawan, Rabu, 18 Januari.
Sudiyono menambahkan, dirinya mengetahui ketika korban sudah berada di puskesmas.
"Semalam setahu saya jenazah sudah di puskesmas, saya baru dikabari. Setelah saya ke sana ternyata anak ini sudah meninggal. Saya periksa memang ada mencurigakan kalau anak ini meninggalnya tidak wajar, akhirnya polisi datang," katanya.
Pihak puskesmas kemudian melapor ke Polsek Pasar Rebo. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum atas luka tersebut.
"Korban alami luka di dahi berwarna biru, di bawah mata pelipis warna merah, di belakang (tubuh korban) saya engga lihat. Bibir kayak kena benturan. Korban berusia 2 tahun 10 bulan," ucapnya.
Baca juga:
- Pria Warga Cimahi Tewas Bersimbah Darah di Depan Toko Meubel, Ada 7 Lubang di Leher dan Dada
- Para Pelajar Jatuh Pingsan Saat Dilatih Kekerasan Oleh Seniornya
- Tradisi Kekerasan di Dunia Pendidikan, Alumni SMA di Pesanggrahan Jaksel Tatar Junior Berkelahi Asah Mental
- Refleksi Kasus Kematian Dua Pria di Kebun Karet Cijaku: Realita Kehidupan dan Pola Pikir Irasional
Saat ini, kasus tewasnya balita tersebut masih ditangani Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono membenarkan adanya balita tewas diduga akibat penganiayaan. Saat ini, kasusnya ditangani unit PPA Polres Metro Jakarta Timur.
"Di PPA masih kita laksanakan pemeriksaan, tapi memang ada indikasi penganiayaan tehadap balita tersebut. Saat ini (kasus) masih dikembangkan oleh penyidik PPA," singkatnya, Rabu, 18 Januari.