Google Bakal Rilis Versi Beta Pesaing ChatGPT Tahun Ini, Tapi..

JAKARTA - Tahun ini dilaporkan divisi kecerdasan buatan (AI) Google, DeepMind berencana akan merilis saingan chatbot ChatGPT yang dimiliki OpenAI.

Adalah Sparrow, diklaim akan dibekali fitur yang tidak dimiliki ChatGPT, termasuk kemampuan untuk mengutip sumber melalui pembelajaran penguatan.

Demi mengejar ketinggalan dari OpenAI, Sparrow akan dirilis sebagai beta pribadi tahun ini. Namun saat berbicara dengan majalah Time, pendiri DeepMind Demis Hassabis menyatakan, adanya potensi bahaya yang ditimbulkan dari AI yang kuat.

Maksud dari Hassabis, AI saat ini berada di titik puncak untuk mencapai level yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada umat manusia.

“Dalam hal teknologi yang sangat kuat dan jelas AI akan menjadi salah satu yang paling kuat yang pernah ada, kita harus berhati-hati,” ujar Hassabis.

“Tidak semua orang memikirkan hal-hal itu. Ini seperti pencoba, banyak dari mereka tidak menyadari bahwa mereka memegang bahan berbahaya," imbuhnya.

DeepMind telah mencapai beberapa tonggak penting AI yang mencakup berbagai disiplin ilmu sejak didirikan pada 2010, termasuk mengalahkan juara dunia manusia di permainan papan kompleks Go dan memprediksi lebih dari 200 juta struktur pad semua protein yang dikenal.

Perusahaan yang berbasis di London itu pertama kali mengungkapkan mereka sedang mengerjakan chatbot Model Bahasa Besar (LLM)  pada sebuah makalah September lalu, menggambarkan agen dialog pencari informasi yang dirancang untuk lebih membantu, benar, dan tidak berbahaya dibandingkan dengan model bahasa lainnya.

Dalam unggahan blog yang dirilis di samping makalah tersebut, DeepMind menjelaskan Sparrow dapat digunakan untuk melatih chatbot lain agar lebih aman dan bermanfaat.

Salah satu contoh yang diberikan adalah kemampuan Sparrow untuk menemukan pertanyaan yang berpotensi berbahaya dari pengguna, seperti cara memasang hotwire mobil.

“Agen dialog yang didukung oleh LLM dapat mengungkapkan informasi yang tidak akurat atau dibuat-buat, menggunakan bahasa yang diskriminatif, atau mendorong perilaku yang tidak aman,” tulis unggahan blog tersebut.

“Sparrow memajukan pemahaman kami tentang bagaimana kami dapat melatih agen dan pada akhirnya, untuk membantu dalam membangun kecerdasan umum buatan (AGI) yang lebih aman dan lebih berguna," tambahnya.

Sebagai informasi yang dikutip dari The Independent, Selasa, 17 Januari, ChatGPT diluncurkan tahun lalu, dan dipuji menentukan untuk kemajuan AI, dengan beberapa mengklaim model bahasa tujuan umum dapat merevolusi industri dan bahkan menggantikan alat populer seperti mesin pencari Google.

Meski begitu, kemampuannya untuk memahami dan menghasilkan tanggapan seperti manusia terhadap berbagai pertanyaan juga menimbulkan kekhawatiran, di mana alat itu dapat disalahgunakan.

CEO OpenAI Sam Altman juga menyatakan hal serupa, di mana akan ada momen menakutkan dan gangguan signifikan dengan sistem tingkat manusia.