Inggris Berlakukan Tarif Bus Murah: Cukup Bayar 2 Poundsterling, Bantu Kurangi Emisi

JAKARTA - Otoritas Inggris memberlakukan tarif bus di banyak daerah tidak akan lebih dari 2 poundsterling atau sekitar Rp36.973, untuk mendukung pengurangan emisi.

Skema yang didukung pemerintah ini bertujuan untuk mendorong masyarakat memilih angkutan umum daripada kendaraan pribadi.

Penumpang dapat membayar sepertiga dari harga tiket biasa dan sebagian besar operator besar telah mendaftar untuk skema ini.

Inisiatif ini diharapkan dapat mengekang emisi, dengan mengurangi hingga dua juta perjalanan kendaraan pribadi, seperti melansir Euronews 5 Januari.

Tarif bus 2 poundsterling di Inggris mulai berlaku awal bulan ini, membatasi harga tiket tunggal di sebagian besar layanan negara.

Dijuluki 'Berkeliling Seharga £2', kampanye tersebut berharap dapat mendorong orang, untuk menggunakan lebih banyak transportasi umum dengan membuatnya lebih murah.

Tarif nasional rata-rata adalah 2,80 poundsterling, sehingga pelancong dapat menghemat sekitar 30 persen untuk sebagian besar rute atau hingga 87 persen untuk beberapa layanan pedesaan.

Lebih dari 130 operator bus berpartisipasi dalam inisiatif ini, termasuk National Express dan Stagecoach.

Bepergian seharga 2 poundsterling dengan bus membantu pelanggan menghadapi tantangan biaya yang meningkat dan mencoba opsi perjalanan baru, kata Graham Vidler, kepala eksekutif Konfederasi Transportasi Penumpang yang mewakili operator bus, kepada The Guardian.

Batas tarif 2 poundsterling pertama kali diperkenalkan pada musim gugur tahun lalu di Greater Manchester, Liverpool dan Yorkshire Barat. Sementara tiket tunggal untuk bus di London berharga 1,65 poundsterling.

Ilustrasi transportasi di London, Inggris. (Wikimedia Commons/citytransportinfo)

Diketahui, program yang akan berlangsung hingga akhir Maret ini didanai oleh hibah pemerintah sebesar 60 juta poundsterling atau setara Rp1.109.218.381.800

Departemen Transportasi memuji skema tersebut, sebagai cara untuk membantu industri pulih setelah pandemi. Selain itu, hal tersebut juga diharapkan dapat membantu mengurangi emisi di seluruh negeri.

"Skema ini juga akan mengurangi 2 juta perjalanan mobil dari jalan raya dan sangat luar biasa melihat begitu banyak operator bus yang mendaftar," kata anggota parlemen Richard Holden.

Kendati skema tersebut dipuji para aktivis hijau, program itu masih tertinggal beberapa langkah dari beberapa negara yang lebih ambisius di seluruh Eropa.

Di Spanyol, pemerintah memperkenalkan perjalanan kereta api gratis pada sebagian besar perjalanan pendek dan menengah tahun lalu. Skema ini baru saja diperluas ke layanan bus antar kota juga.

Perdana Menteri Pedro Sánchez mengatakan, skema itu berperan penting dalam membantu orang keluar selama krisis biaya hidup.

Sementara, Jerman telah meluncurkan tiket transportasi umum nasional seharga 49 euro per bulan.

Jerman sebelumnya telah memperkenalkan tiket transportasi umum 9 euro musim panas lalu. Selama periode penawaran tiga bulan, 52 juta tiket dibeli.

Asosiasi Perusahaan Transportasi Jerman memperkirakan sekitar CO2 berkurang sebanyak 1,8 juta ton selama skema itu, setara dengan penanaman 90 juta pohon.