Ini Penyebab Virgin Orbit Gagal Cetak Sejarah Luncurkan Roket dari Tanah Inggris untuk Pertama Kalinya

JAKARTA - Virgin Orbit menyatakan kegagalan peluncuran roket LauncherOne yang membawa satelit untuk dikirimkan ke orbit Bumi, disebabkan oleh penghentian dini roket.

Setelah lepas landas dari Spaceport Cornwall pada Senin malam 9 Januari, pesawat pengangkut roket Cosmic Girl terbang ke ketinggian 35.000 kaki di atas Samudra Atlantik, di mana ia membuang roket yang berisi sembilan satelit kecil ke luar angkasa.

Namun, penyelenggara misi Start Me Up yakni Virgin Orbit sendiri segera mengidentifikasi anomali dan mengatakan roket LauncherOne gagal mengorbit.

Dalam sebuah pernyataan, Virgin Orbit menjelaskan data awal menunjukkan tahap pertama roket bekerja seperti yang diharapkan, mencapai ketinggian luar angkasa, dan pemisahan tahap dan penyalaan tahap atas terjadi sejalan dengan rencana misi.

Namun, pada ketinggian sekitar 180 km, tahap atas mengalami anomali yang mengakhiri pembakaran pertama sebelum waktunya.

Karena peristiwa ini, misi tersebut kemudian berakhir, dengan komponen roket dan muatan terbakar atau pecah di atmosfer saat jatuh kembali ke Bumi di lepas pantai Lanzarote.

Saat ini, Virgin Orbit telah meluncurkan penyelidikan formal ke sumber kegagalan tahap kedua, tetapi mereka berharap dapat kembali ke Spaceport Cornwall untuk peluncuran tambahan paling cepat akhir tahun ini.

"Kami semua kecewa karena kami tidak dapat mencapai kesuksesan misi penuh dan memberikan layanan peluncuran yang layak didapatkan pelanggan kami," ungkap CEO Virgin Orbit, Dan Hart.

"Setelah mengidentifikasi anomali, tim kami segera beralih ke mode penyelidikan yang direncanakan sebelumnya," imbuhnya.

Hart, menambahkan Virgin Orbit telah memulai penyelidikan internal atas akar penyebab kegagalan tersebut.

Melansir DailyMail, Jumat, 13 Januari, ratusan anggota masyarakat dan lebih dari 75.000 menonton siaran langsung acara tersebut peluncuran roket tersebut.

Dinamai sebagai penghargaan atas album Rolling Stones pada 1981, misi tersebut melibatkan pesawat Boeing 747 Virgin Atlantic yang telah diubah fungsinya dan roket LauncherOne milik Virgin Orbit.