Kesulitan Warga Jaksel Menghubungi Polisi Saat di Lingkungannya Terjadi Keributan, Sudah Terpecahkan

JAKARTA - Polres Metro Jakarta Selatan membentuk 580 polisi Rukun Warga (RW) dan 65 perwira pendamping di setiap kelurahan bersama untuk membantu Bhabinkamtibmas mengamankan wilayah.

"Nantinya kami minta rekan-rekan polisi RW datang, dengarkan, dan catat keluhan masyarakat terkait gangguan kamtibmas dan diharapkan mampu memberikan solusi," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui, di Jakarta, Kamis.

Ary menjelaskan Polres Jakarta Selatan akan terus menggencarkan komunikasi dua arah dengan warga sehingga permasalahan bisa langsung diselesaikan mulai dari tingkat polisi RW, Bhabinkamtibmas, polsek, maupun polres.

Tak hanya itu, pihak Polres Metro Jakarta Selatan juga membagikan sejumlah stiker sebagai penanda adanya polisi yang hadir dalam wilayah tersebut.

"Dalam kesempatan itu polisi juga menyosialisasikan 110 yakni nomor telepon polisi bebas pulsa atau gratis," tambahnya.

Ary berharap dengan adanya program ini bisa membantu masyarakat di bidang keamanan dan ketertiban meski sudah ada Bhabinkamtibmas dan Babinsa di tiap kecamatan dan kelurahan.

"Misal ada ribut-ribut di depan rumah butuh bantuan polisi, warga bisa menghubungi itu dan banyak salurannya," sambungnya.

Sekretaris Kota Jakarta Selatan Ali Murthadho juga turut mengapresiasi kegiatan dari Polres Metro Jakarta Selatan yang terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Polisi RW yang dibentuk oleh Kapolres Jakarta Selatan tentu menjadi bagian sinergi dan kekuatan tiga pilar," tutur Ali.

Harapan Ali, kehadiran polisi RW ini bisa mendatangkan kabar gembira bagi pihak RT, RW, hingga seluruh masyarakat Jakarta Selatan.

Terlebih, pelayanan komunikasi dua arah ini merupakan bentuk respons cepat polisi dalam menangani masalah yang belum bisa diatasi di lingkungan warga.

"Kita tentu berterima kasih dengan program Polisi RW ini dan akan memberikan dukungan terbaik di dalam pelaksanaannya," tutupnya.