Tak Larang Lato-lato di Sekolah, Kadisdik Palangka Raya Sebut Sisi Positifnya Kurangi Ketergantungan Anak pada Gim
PALANGKA RAYA - Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tidak melarang peserta didik memainkan lato-lato di sekolah yang saat ini marak dimainkan oleh anak-anak.
"Kami masih belum perlu mengeluarkan pelarangan mainan lato-lato di sekolah yang berada di daerah ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani, dikutip dari Antara, Rabu, 11 Januari.
Harus diakui, maraknya permainan itu memberikan dampak yang cukup signifikan. Salah satunya mengasah gerak motorik anak serta mengurangi permainan game online yang tersedia di handphone.
"Ada sisi positif dan ada sisi negatif dari permainan tersebut, semoga saja yang selalu kita dapatkan hal baiknya dan hal buruknya kita tinggalkan," ujar Jayani.
Menurut dia, sampai saat ini tidak ada sekolah yang menyampaikan keluhan-keluhan mengenai permainan lato-lato tersebut.
Sekolah yang merasa terganggu atas permainan lato-lato dipersilahkan saja untuk melarang peserta didiknya membawa permainan itu ke sekolah. Meski tak ada larangan, peserta didik tidak disarankan bermain dalam kelas sebab mengganggu proses belajar mengajar.
"Saya mengimbau kalau bermain lato-lato jangan lah di dalam kelas, takutnya itu dapat mengganggu murid yang sedang melaksanakan proses belajar mengajar dan lain sebagainya," ucapnya.
Baca juga:
- Bukan Cuma 1.321 Konten Hoaks Pemilu, 11 Streaming TV Radikal dan 86 URL Juga Ditutup Kominfo
- Biar Aman dan Kondusif, Polrestabes Palembang Minta Parpol yang Kampanye Pemilu 2024 Siapkan Pengamanan Internal
- PPP Bilang Hak Politik Romahurmuziy Tak Dicabut, Posisi Ketua MPP PPP Diyakini Bisa Besarkan Partai
- KPK Duga Lukas Enembe Terima Gratifikasi Hingga Rp10 Miliar
Jayani menambahkan, permainan lato-lato tentunya harus diawasi oleh orang dewasa. Sebab, apabila permainan itu disalah fungsikan bisa berbahaya bagi yang memainkan.