Gerai Ganja Berlisensi Pertama Buka di New York, Hanya Layani Konsumen Berusia 21 Tahun ke Atas
JAKARTA - Gerai ganja berlisensi pertama di New York Amerika Serikat resmi beroperasional di penghujung tahun lalu, lebih dari setahun setelah negara melegalkannya, dan selama penundaan dalam menyiapkan pasar legal.
Gerai itu dibuka di East Village Kota New York oleh Housing Works, sebuah organisasi nirlaba yang memerangi tunawisma dan AIDS. Nirlaba itu termasuk di antara 36 kelompok atau individu pertama yang diberikan negara bagian dengan lisensi ritel ganja bulan lalu.
"Kami memprioritaskan perbaikan kerusakan, kerusakan yang telah dilakukan bahkan oleh kebijakan negara bagian sendiri," kata Chris Alexander, direktur eksekutif perdana Kantor Manajemen Cannabis Negara Bagian New York, dalam konferensi pers yang ramai di toko tersebut, melansir Reuters 30 Desember.
"Bukan kebetulan bahwa orang-orang yang dipenjara secara tidak proporsional karena kepemilikan dan penjualan narkoba, adalah orang-orang berkulit hitam atau Latin," terangnya.
Dalam melegalkan ganja pada Maret 2021, anggota parlemen New York mensyaratkan penjualan hanya boleh dilakukan oleh pengecer berlisensi kepada orang dewasa di atas 21 tahun.
Lisensi pertama akan diberikan kepada pengusaha dengan penangkapan atau hukuman terkait ganja sebelumnya, memberi mereka kesempatan bertahan di depan pengecer korporat di pasar yang menguntungkan.
Pengecer juga hanya dapat menjual ganja yang ditanam dan diproses oleh produsen berlisensi di New York.
New York awalnya berjanji akan menemukan etalase yang siap buka dan pinjaman bisnis untuk pemegang lisensi pertama. Kelompok nirlaba yang bekerja dengan orang yang sebelumnya dipenjara, mungkin syarat untuk beberapa lisensi. Tetapi prosesnya memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan.
Pasar abu-abu telah berkembang untuk sementara, dengan pengecer tanpa izin secara ilegal menjual ganja dari toko dan van bermerek di seluruh New York City.
Wali Kota Eric Adams mengatakan, pengecer tanpa izin tidak akan ditoleransi. Sementara Alexander, direktur mariyuana negara bagian mengatakan, penegakan hukum lokal dan negara bagian telah mendidik vendor pasar abu-abu tentang aturan perizinan, menindaklanjuti dengan surat imbauan dan penghentian, serta terbaru menyita barang dagangan.
Ganja telah sepenuhnya dilegalkan oleh 20 negara bagian lain, tetapi tetap ilegal menurut undang-undang federal, yang dapat mempersulit vendor untuk mengakses pinjaman bisnis dan layanan perbankan lainnya.
Di Housing Works, beberapa ganja yang dapat dihisap dijual antara 20 dolar AS hingga 30 dolar AS untuk seperdelapan ons (sekitar 3,5g).
"Ini adalah pengubah permainan bagi perusahaan kami," kata Karli Miller-Hornick, salah satu pendiri perusahaan penanaman.
"Kita akan dapat mempekerjakan lebih banyak orang." tandasnya.
Baca juga:
- Kerusuhan Akibat Penangkapan Putra Gembong 'El Chapo' Sebabkan 29 Orang Tewas, Presiden Meksiko Belum Pastikan Soal Ekstradisi ke AS
- Bantuan COVID-19 Rp400 Juta Malah Dikirim ke Anggota ISIS di Suriah, Tukang Cukur Ini Dipenjara 12 Tahun
- Asosiasi Maskapai dan Bandara Kritik Rekomendasi Tes COVID-19 Sebelum Keberangkatan UE Bagi Penerbangan dari China
- Penangkapan Putra Gembong 'El Chapo' Picu Gelombang Kekerasan: Tujuh Pasukan Keamanan Meksiko Tewas Termasuk Seorang Kolonel
Diketahui, penjualan ganja di New York akan dikenakan pajak sebesar 13,5 persen yang pendapatannya akan mendukung pendidikan, perumahan umum, layanan hingga layanan kesehatan mental.
Peggy Pliscott, penata rambut berusia 50 tahun di East Village, menyambut baik kedatangan pembukaan gerai berlisensi.
"Orang bisa mencari nafkah. Orang bisa membeli apa yang mereka butuhkan secara legal. Tampaknya sama-sama menguntungkan," tandasnya.