Israel Rangkul Industri Kripto di Saat Regulator Global Gagal Atur Cryptocurrency
JAKARTA – Regulator aset digital Israel Securities Authority (ISA) dapat mengubah undang-undang moneter dan memasukkan mata uang kripto ke dalam aturan tersebut.
ISA telah mengajukan proposal untuk memberikan keamanan maksimum kepada investor kripto di Israel. Ini ditujukan untuk mengantisipasi kejadian serupa yang menimpa bursa kripto FTX pada November lalu. Bangkrutnya FTX telah merugikan para investornya.
Dalam proposalnya, ISA menguraikan bahwa cryptocurrency harus dimasukkan ke dalam undang-undang sekuritas nasional. Dengan begitu, regulator dapat mengawasi operasi perdagangan mata uang kripto di dalam negeri.
Tidak hanya itu, proposal tersebut juga berencana memasukkan aset kripto dalam kategori “instrumen keuangan” bersamaan dengan sekuritas, pemasaran, dan investasi bersama. Regulator AS bermaksud memberikan perlindungan ekstra kepada warga negaranya yang berinvestasi dalam aset digital.
"Cryptocurrency adalah representasi digital dari nilai yang digunakan untuk tujuan investasi keuangan dan dapat ditransfer dan disimpan secara elektronik dengan menggunakan teknologi buku besar terdistribusi atau teknologi lain," kata ISA, dikutip dari CryptoPotato.
Dalam hal ini, pemerintah Israel tampaknya tidak bersikap keras terhadap mata uang kripto. Mereka justru merangkul industri kripto karena diklaim dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Israel. Mereka juga menilai teknologi yang mendasari mata uang kripto dapat memberikan efisiensi dalam berbagai bidang.
Baca juga:
"Teknologi canggih dalam aset-aset ini dapat mengarah pada efisiensi ekonomi di banyak bidang, mengurangi biaya, menghemat kebutuhan akan perantara dan mengoptimalkan cara informasi ditransfer antar entitas," bunyi proposal tersebut.
ISA menambahkan bahwa mata uang kripto telah menjadi ceruk yang lazim di negara Mediterania, dengan lebih dari 200.000 orang Israel memiliki eksposur ke pasar dan sekitar 150 perusahaan yang beroperasi di lapangan. Proposal ini terbuka untuk komentar publik hingga 12 Februari dan dapat mulai berlaku setelah enam bulan.
Kegagalan Regulator Global
ISA berpikir bahwa regulator global gagal memberlakukan aturan terkait pada industri kripto tahun lalu, yang menyebabkan matinya banyak perusahaan, seperti FTX dan Celsius Network. Ini juga menunjukkan bahwa pendiri Celsius adalah Alex Mashinsky, yang berasal dari Israel.
Celsius menangguhkan penarikan (withdrawal), penukaran (swap), dan transfer antar akun pada bulan Juni tahun lalu, dengan alasan "kondisi pasar yang ekstrem." Perusahaan ini meningkatkan harapan bahwa langkah tersebut akan menstabilkan likuiditasnya.
Yang terjadi justru sebaliknya. Celsius terpaksa memberhentikan 150 karyawannya pada bulan Juli. Sepekan kemudian, perusahaan peminjaman kripto tersebut resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan. Kemudian, Alex Mashinsky mengundurkan diri dari jabatan CEO pada September 2022. Salah satu kreditur Celsius adalah perusahaan rekanan FTX yang bangkrut, Alameda Research.