Orang Dewasa Perlu Belajar dari Anak-anak Tentang 7 Hal Ini, Menyehatkan Mental Lho!
YOGYAKARTA – Bagi orang tua, umum berpandangan bahwa mereka perlu mengajarkan cara hidup pada anak-anak mereka terutama pada usia balita. Namun, orang dewasa perlu belajar banyak hal dari anak-anak. Misalnya berkaitan dengan sikap mereka yang jujur, penuh kasih, dan ceria.
Anak-anak terkadang lebih jujur daripada orang dewasa. Orang dewasa kerap memiliki banyak pertimbangan untuk mengungkapkan kebenaran atau kejujuran. Berikut sikap yang bisa dipelajari orang dewasa dari anak-anak balita.
1. Kejujuran
Meskipun kadang membuat lawan bicaranya tersentil, tetapi anak-anak balita mengatakan pendapat mereka secara jujur. Dalam situasi tertentu, Anda perlu berkata jujur bukan? Inilah mengapa kita perlu belajar tentang kejujuran dari anak-anak.
2. Tidak malu
Tidak jarang Anda melihat anak-anak bisa bermain sendirian. Mereka sungguh menakjubkan, karena mereka bisa menikmati dunia kecil mereka sendirian, dengan karakter yang ia imajinasikan, kemudian mengekspresikannya lewat kata-kata ketika bermain boneka atau berdialog dengan mainan robot-robotan. Hal yang perlu dipelajari, adalah tentang bagaimana mereka tidak malu dengan apa yang mereka punya. Mereka bahkan tidak peduli bagaimana komentar orang lain.
3. Keceriaan
Sesuatu yang hilang dari kebanyakan orang dewasa dari waktu ke waktu adalah kesenangan mereka. Melansir All Women’s Talk, Kamis, 5 Januari, Anda tidak perlu bertingkah seperti anak berusia tiga tahun. Tetapi sedikit keceriaan dapat benar-benar mengubah keadaan menjadi lebih baik.
4. Keegoisan
Sementara keegoisan adalah sifat negatif, tetapi menjadi egois tidak selalu buruk. Misalnya, Anda bisa merampungkan banyak tugas karena memprioritaskan kebutuhan Anda sendiri, bukan orang lain. Untuk itu, sedikit bersikap egois bisa untuk pertahanan diri.
5. Kasih sayang
Anak-anak memiliki rasa iba terhadap makhluk hidup lainnya. Tak terbersit dalam pikiran mereka ingin membunuh sapi untuk dimakan. Ini berarti mereka memahami bagaimana manusia mengasihi, merawat, dan tidak menyakiti.
6. Merasa baik tentang diri sendiri
Banyak orang merasa sangat sadar diri tentang diri mereka sendiri. Misalnya, haruskah menurunkan berat badan, mana pakaian yang cocok, dan lainnya. Contoh tersebut menggambarkan bagaimana rasa tidak aman membentuk perilaku kita. Namun anak balita bisa sangat luar biasa dalam segala hal yang mereka kenakan. Mereka tetap percaya diri dan bisa tersenyum aman ketika roknya tak simetris karena terjepit sabuk.
Baca juga:
- Menurut Penelitian, Sugar Rush Tak Sebabkan Anak Hiperaktif
- Ortu Perlu Mengajarkan Anak untuk Menentukan Pilihan, Caranya? Begini Anjuran Pakar
- Ketahui 4 Akibat Radiasi HP pada Mata Anak dan Cara Mencegahnya, Orang Tua Wajib Tahu!
- Bantu Si Kecil Pulas Lebih Lama dengan Menerapkan Metode Sleep Training
7. Tertawa lebih sering
Hal-hal kecil bisa membuat anak-anak balita tertawa. Mereka bisa tertawa ketika melihat tayangan lucu. Mereka juga bisa tersenyum ketika Anda melemparkan senyuman padanya. Bahkan hal sederhana dapat membuat mereka ceria. Inilah di mana orang dewasa dapat belajar dari anak-anak balita tentang bagaimana cara menghibur diri dan tertawa lebih sering.