Diam-diam China Luncurkan Marketplace NFT, Ini Bedanya dengan Pasar NFT Lain!

JAKARTA – China dikenal bersikap keras terhadap komunitas kripto dan NFT. Itu terbukti dari tindakan pemerintah China yang memblokir pengguna media sosial Weibo yang membahas aset kripto. Mereka juga telah mengusir para penambang kripto dan menerapkan aturan yang ketat.

Tidak hanya itu, pada 2021 China juga memblokir laman web ranking kripto terpopuler seperti CoinMarketCap dan Coingecko. Meski bersikap keras terhadap komunitas aset digital, baru-baru ini China dilaporkan meluncurkan marketplace NFT sendiri.

Rencana tersebut disampaikan oleh media lokal Sina. Dengan begitu, komunitas NFT di China bisa bernapas lega. Pasalnya, mereka dapat memperdagangkan koleksi digital di marketplace tersebut yang disponsori oleh negara. Sponsor lain seperti Huban Digital Copyrights Ltd juga turut mendukung marketplace NFT tersebut.

Rencananya, marketplace NFT akan menggunakan jaringan yang disebut sebagai China Cultural Security Chain itu akan dirilis pada awal Januari 2023 ini. Sina melaporkan peluncuran marketplace NFT tersebut dirayakan pada 1 Januari, di Beijing.

Melansir NFTEvening, nama marketplace NFT dapat diterjemahkan menjadi "Platform Perdagangan Aset Digital China." Selain memfasilitasi perdagangan koleksi digital, pasar juga akan memungkinkan perdagangan hak cipta digital dan hak kekayaan intelektual.

Jaringan China Cultural Security Chain kabarnya akan menggunakan instrumen perdagangan dan mekanisme penyelesaian China Technology Exchange. China memiliki sejarah panjang dengan NFT.

Perbedaan Marketplace NFT China dengan OpenSea dan Rarible

Awal tahun ini, negara itu mengumumkan akan mengizinkan perdagangan NFT, tetapi dengan pengecualian. Untuk menjelaskan, ada perbedaan mencolok dalam perdagangan NFT di China dan seluruh dunia.

Pertama, di China, NFT disebut koleksi digital. Kemudian, penduduk tidak dapat menggunakan kripto untuk membeli NFT. Selain itu, karya seni diperdagangkan pada platform yang sangat diatur. Terlebih lagi, karena undang-undang negara yang ketat, perusahaan seperti STEPN bahkan melarang pengguna China Daratan.

Meskipun demikian, negara tersebut telah bereksperimen dengan NFT selama beberapa bulan terakhir. Perusahaan media milik negara, Mango TV, misalnya, mengumumkan rencananya untuk meluncurkan platform NFT awal tahun ini. Awal bulan ini, pengadilan di China mengakui NFT sebagai properti virtual yang dilindungi oleh hukum. Keputusan penting itu membandingkan penjualan koleksi digital dengan "penjualan barang digital melalui internet."