Mengenang Pele: Tetap Merajut Pesan, Motivasi, dan Inspirasi hingga Pengujung Hayat

JAKARTA - Kesehatan Pele semakin memburuk sekiranya dalam satu tahun terakhir. Dia harus menjalani perawatan rutin sebagai pasien kanker. Sejumlah penanganan medis, mulai dari pengangkatan tumor usus besar dan kemoterapi sudah dilakukan. Belum lagi, obat-obatan lain yang harus dikonsumsi setiap hari.

Usia memang merenggut daya tahan tubuhnya. Kondisi pria berusia 82 tahun ini berangsur memburuk. Pada November 2022, dia harus dilarikan ke Rumah Sakit Albert Einstein di Sau Paulo, Brasil. Tak hanya kanker, sejumlah penyakit lain juga mulai menggerogoti fungsi organ tubuhnya.

Pihak rumah sakit menyatakan Pele membutuhkan perawatan lebih lanjut terkait disfungsi ginjal dan jantung. Sementara, Kely Nascimento, anak perempuan Pele memastikan ayahnya juga menderita infeksi paru-paru.

"Sekitar tiga minggu lalu dia (Pele) terkena COVID-19. Dia sudah divaksinasi, tetapi karena obat kanker dan kemoterapi membuatnya menjadi rapuh, dia terkena infeksi paru-paru," kata Kely, dikutip dari Goal pada awal Desember lalu.

Edson Arantes do Nascimento atau Pele, meninggal dunia di Rumah Sakit Albert Einstein di Sau Paulo, Brasil pada 30 Desember 2022. (Twitter) 

Sehingga, lanjut Kely, keluarga dengan berbagai alasan menilai akan lebih baik bila Pele tinggal di rumah sakit untuk sementara.

“Teman-teman, saya ingin membuat semua orang tetap tenang dan positif. Saya kuat, dengan banyak harapan dan mengikuti pengobatan saya seperti biasa. Saya ingin berterima kasih kepada seluruh tim medis dan perawat atas semua perawatan yang telah saya terima,” ucap Pele, di akun Instagramnya pada 4 Desember lalu.

“Saya sangat percaya kepada Tuhan dan setiap pesan cinta yang saya terima dari Anda di seluruh dunia membuat saya tetap bersemangat. Dan tonton juga Brasil di Piala Dunia! Terimakasih banyak untuk semuanya,” lanjut Pele.

Terus Memotivasi

Meski sedang dalam kondisi kritis, Pele terus mengumbar semangat. Fisiknya memang telah renta, tetapi otak dan pikirannya masih terus bekerja memberikan inspirasi, dukungan, dan motivasi untuk semua orang. Khususnya untuk para pemain Brasil yang ketika itu tengah berlaga di Piala Dunia 2022 Qatar.

“Pada tahun 1958, di Swedia, saya berjalan-jalan sambil berpikir untuk memenuhi janji yang saya buat kepada ayah saya. Saya tahu banyak dari para pemain tim nasional membuat janji serupa dan juga mengincar Piala Dunia pertama mereka. Saya ingin menginspirasi Anda, teman-teman. Saya akan menonton pertandingan dari sini di rumah sakit dan saya akan mendukung Anda masing-masing. Kami berada di perjalanan ini bersama-sama. Semoga sukses untuk Brasil kita!” tulis Pele di Instagram pada 5 Desember, satu hari sebelum Brasil menjalani laga melawan Korea Selatan di babak 16 besar Piala Dunia.

Meski impiannya melihat Brasil mengangkat trofi Piala Dunia keenam kalinya pupus usai Tim Samba kalah adu penalti melawan Kroasia di babak 8 besar, Pele tetap memberikan semangat dan motivasi. Khususnya, untuk Neymar yang telah berhasil menyamai salah satu rekornya sebagai pemain bola, dengan mencetak 77 gol bersama Timnas.

Di Instagram pada 10 Desember, tepat satu hari setelah kekalahan Brasil, Pele mengunggah foto Neymar dan menulis, “Saya melihat Anda tumbuh, saya bersorak untuk Anda setiap hari dan akhirnya saya  bisa memberi selamat kepada Anda karena menyamai jumlah gol saya dengan tim nasional Brasil. Kita berdua tahu ini lebih dari sekadar angka. Tugas terbesar kita sebagai atlet adalah menginspirasi. Untuk menginspirasi rekan-rekan profesional kita saat ini, generasi berikutnya, dan yang terpenting, untuk menginspirasi semua orang yang mencintai olahraga kita.”

Pele saat membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 1970 Meksiko. (Los Angeles Times/AP)

“Sayangnya, hari ini bukanlah hari yang paling membahagiakan bagi kami, tetapi Anda akan selalu menjadi sumber inspirasi yang dicita-citakan banyak orang. Saya telah belajar bahwa semakin banyak waktu berlalu, semakin banyak warisan kita tumbuh. Rekor saya ditetapkan hampir 50 tahun lalu, dan belum ada yang bisa mendekatinya sampai sekarang. Kamu berhasil, Nak. Itu menghargai kehebatan pencapaian Anda,” Pele memuji Neymar.

Dia berharap prestasi tersebut dapat menjadi cerminan untuk semua orang. Tidak ada yang mustahil, semua bisa dicapai lewat kerja keras. Hidup, kata Pele adalah kesempatan. Bagaimana memanfaatkannya, tergantung dari setiap individu.

Tim Samba melakukannya dengan benar meskipun akhirnya kalah. Terlepas dari rasa sakit atas kekalahan tersebut, dia meminta warga Brasil mengingat kembali poin penting yang membawa Tim Samba meraih lima bintang. Pele menyebut, “Cintalah yang menggerakkan kita.”

Ini bukanlah akhir perjalanan, tetapi hanya sekadar penundaan. Dia berharap rasa persatuan dan cinta yang menyatukan dalam olahraga bisa terus menyala di hati semua warga Brasil. Dia pun tak lupa memberikan apresiasi untuk para pemain dan komite tim nasional. Menurut Pele, “Mimpi itu milik kita semua. Cinta, cinta dan cinta.”

“Dalam kemenangan, kita menerima perayaan. Dalam kekalahan, kita belajar. Hidup selalu murah hati dan menawarkan awal yang baru. Dengan berlalunya hari, kita memulai jalan baru. Dan dalam siklus ini, kita berupaya mewujudkan mimpi yang tidak pernah mati, terlepas dari rintangan perjalanannya,” tulis Pele tepat sebelum pertandingan Final Piala Dunia 2022.

Pele diketahui pernah berjanji kepada ayahnya untuk membawa Brasil juara Piala Dunia. Janji itu terpenuhi ketika Brasil menjadi juara Piala Dunia 1958 Swedia untuk kali pertama. (Instagram Pele)

Pemilik nama lengkap Edson Arantes do Nascimento ini sudah merasakan tiga kali mengikuti Piala Dunia. Menang dan kalah dalam sepak bola menjadi hal yang mafhum. Namun, sepak bola terus menceritakan kisahnya, seperti biasa dengan cara yang memikat.

Seperti dalam Piala Dunia kali ini, Pele senang melihat Lionel Messi memenangkan piala dunia pertamanya, Kylian Mbappe mencetak empat gol di final, dan kesuksesan Maroko yang berhasil masuk semifinal.

“Sungguh suatu anugerah menyaksikan tontonan ini untuk masa depan olahraga kita. Selamat Argentina! Tentu saja Diego (Maradona) tersenyum sekarang,” ucap Pele.

Kini, Pele telah berpulang. Dia meninggal dunia di Rumah Sakit Albert Einstein di Sau Paulo, Brasil pada Jumat dini hari waktu setempat, 30 Desember 2022.

Sesuai julukan, Pele adalah seorang raja sepak bola yang melegenda. Kejeniusan dan gaya permainannya di lapangan selalu mempesona. Aksinya di luar lapangan bahkan lebih mempesona. Dia terus menebar cinta dan inspirasi sebagai obat untuk semua masalah. Seperti yang terungkap dari unggahan di pengujung hayatnya tersebut. Selamat jalan Pele.