Video Call dengan Xi Jinping, Vladimir Putin Sebut Hubungan Rusia-China saat Ini Terbaik Dalam Sejarah

JAKARTA - Hubungan antara Moskow dan Beijing telah melewati semua ujian. Signifikansi mereka tumbuh dengan latar belakang ketegangan geopolitik yang melonjak, kata Presiden Rusia Vladimir Putin selama percakapan dengan Presiden China Xi Jinping melalui tautan video pada Hari Jumat.

"Dalam konteks meningkatnya ketegangan geopolitik, pentingnya kemitraan strategis Rusia-Tiongkok sebagai faktor penstabil semakin meningkat," kata Presiden Putin, mencatat hubungan antara kedua negara menunjukkan kedewasaan, stabilitas dan terus berkembang secara dinamis, melansir TASS 30 Desember.

"Ikatan (Rusia-Tiongkok) ini adalah yang terbaik dalam sejarah dan mewakili model kerja sama antara kekuatan besar di abad ke-21," pujinya.

Pemimpin Rusia itu mengucapkan selamat kepada mitranya dari China atas keberhasilan Kongres ke-20 Partai Komunis China (diadakan di Beijing pada Bulan Oktober), serta atas terpilihnya kembali Presiden Xi sebagai Sekretaris Jenderal Komite Pusat CPC.

"Di bawah kepemimpinan Anda dan dengan CPC memainkan peran utama, pembangunan sosial-ekonomi berkelanjutan negara dipastikan. Pijakannya di kancah dunia semakin kuat,” sanjung Presiden Putin.

Lebih lanjut Presiden Putin mengenang, sepanjang tahun 2022 Rusia dan China mempertahankan dialog reguler.

"Kami melakukan diskusi menyeluruh saat Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade dan di sela-sela KTT SCO di Samarkand dan berulang kali berbicara melalui telepon," urainya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Putin juga menyampaikan penantiannya akan pertemuan dengan Presiden Xi dalam kunjungan kenegaraan ke Moskow pada Musim Semi 2023.

"Saya tidak ragu bahwa Anda dan saya akan menemukan kesempatan untuk bertemu langsung. Tuan Presiden yang terhormat, sahabatku, kami berharap dapat melihat Anda dalam kunjungan kenegaraan ke Moskow Musim Semi mendatang," sebut Presiden Putin.

Ditambahkannya, kunjungan ini "akan menunjukkan kepada dunia kekuatan hubungan Rusia-Tiongkok dalam isu-isu utama dan menjadi acara politik utama tahun ini dalam hubungan bilateral."