TWA Tanjung Keluang Jadi Lokasi Baru Konservasi Orangutan Kalteng

PALANGKA RAYA - Taman Wisata Alam (TWA) Tanjung Keluang, Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), menjadi lokasi baru untuk konservasi orangutan.

"Lokasi TWA Tanjung Puting baru saja menjadi salah satu lokasi konservasi orangutan di wilayah kita. Sebelumnya juga ada Taman Nasional (TN) Tanjung Puting dan Suaka Margasatwa (SM) Lamandau sebagai lokasi konservasi," ujar Kepala Kantor Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun BKSDA Kalteng Dendi Sutiadi di Pangkalan Bun dilansir ANTARA, Rabu, 28 Desember.

Dia menerangkan saat timnya melakukan survei dan pemasangan kamera pengintai (camera trap) di lokasi TWA Tanjung Keluang, ditemukan tiga ekor orangutan, sehingga lokasi tersebut sangat potensial untuk menjadi kawasan konservasi primata bernama latin Pongo Pygmaeus tersebut.

"Diperkirakan di TWA Tanjung Keluang, populasi orangutan sebanyak 13 individu, dan tahun ini kita sudah melepas orang utan sebanyak 15 individu di lokasi tersebut," katanya.

Tanjung Keluang merupakan lokasi konservasi Penyu Sisik di Kalimantan Tengah. Kawasan yang mempunyai luas sekitar 2.000 hektare lebih tersebut juga menjadi salah satu habitat hewan dilindungi lainnya.

"Di sana juga kita bisa menemukan hewan dilindungi lainnya, seperti rusa, kancil, monyet ekor panjang, babi hutan, trenggiling, burung-burung predator, dan lainnya," kata Dendi.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Tanjung Keluang, bisa menggunakan transportasi darat ke Desa Kubu dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dari kota Pangkalan Bun.

Dari Desa Kubu, dilanjutkan menggunakan kelotok atau perahu nelayan menuju Tanjung Keluang dengan waktu tempuh sekitar 20-30 menit perjalanan tergantung kondisi laut dan cuaca selama perjalanan.

Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Dinas Pariwisata Kobar Bambang Sigit Purnomo mengatakan Pantai Tanjung Keluang merupakan salah satu kawasan ekowisata unggulan di Kabupaten Kobar.

"Di tahun lalu, Tanjung Keluang meraih peringkat pertama untuk kategori Ekowisata dalam Ajang Pesona Indonesia (API) Award 2021," kata Sigit.