Hujan Deras Sebabkan Banjir Bandang di Filipina: 13 Orang Tewas dan 23 Masih Dalam Pencarian
JAKARTA - Sebanyak 13 orang dinyatakan tewas akibat hujan deras yang menyebabkan banjir saat akhir pekan Natal di Filipina selatan, kata pihak berwenang Hari Selasa, sementara 23 lainnya masih dalam pencarian.
Sebagian besar kematian disebabkan oleh tenggelam akibat banjir bandang, setelah hujan lebat selama dua hari mengganggu perayaan Natal dan memaksa lebih dari 45.000 orang berlindung di pusat-pusat evakuasi, kata badan bencana, melansir Reuters 27 Desember.
Gambar-gambar di media sosial menunjukkan penjaga pantai, polisi, dan personel pemadam kebakaran mengarungi banjir setinggi pinggang dan membawa penduduk menyusuri daerah yang dilanda tanah longsor. Beberapa jalan dibanjiri oleh sungai yang meluap di dekatnya.
Operasi penyelamatan berlanjut dan kerusakan pertanian sedang dinilai, kata Carmelito Heray, kepala badan bencana di Kota Clarin, Provinsi Misamis Occidental, kepada stasiun radio DZBB.
Baca juga:
- Pelaku Teror Bom yang Gagal di Brasil Bawa Tujuh Pistol hingga Dinamit, Sebut Petahana Presiden Bolsonaro
- Tegas Ultimatum Ukraina, Menlu Lavrov: Terima Proposal Demiliterisasi dan Denazifikasi atau Militer Rusia akan Menangani Masalah Ini
- Selidiki Dugaan Korupsi Mantan Presiden Castillo: Otoritas Peru Geledah Rumah Mantan Menhan, Tangkap Enam Jenderal
- Legenda Iran Ali Daei Dukung Protes, Anak-Istrinya Diturunkan dari Pesawat di Sebuah Pulau saat Hendak Terbang ke Dubai
Tidak ada badai tropis di hari libur terpenting negara yang sebagian besar beragama Katolik itu. Tapi garis geser, daerah di mana angin hangat dan dingin bertemu, menyebabkan terbentuknya awan hujan di Filipina selatan.
"Kerusakan besar di sini adalah ternak karena babi, ayam, kambing dan sapi dewasa mereka sekarang hilang," singkat Wali Kota Clarin Emeterio Roa di radio.