Warga Kampung Pulo Terdampak Kebakaran Diungsikan ke Aula Rusun Jatinegara Barat
JAKARTA - Puluhan Warga Kampung Pulo korban terdampak kebakaran mengungsi di aula Rusun Jatinegara Barat, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Senin, 26 Desember.
"Saat ini warga yang terdampak, oleh Lurah sementara waktu ditempatkan di Rusun Jatinegara Barat. Untuk tenda tidak ada, karena warga yang terdampak kebakaran ditempatkan di aula Rusun," kata Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Timur, Purwono saat dikonfirmasi VOI, Senin, 26 Desember.
Sementara Sudinsos Jakarta Timur belum membuat tenda pengungsian bagi korban kebakaran. Purwono menyebutkan, untuk posko dan tenda pengungsian biasanya dibentuk oleh pihak RT atau RW setempat.
Selain itu, warga korban kebakaran juga telah mendapatkan bantuan sosial. Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur juga telah memberikan sejumlah bantuan bagi para korban pengungsian yang terdampak kebakaran pada Minggu kemarin, 25 Desember.
Bantuan itu berupa 12 perlak, 3 lusin popok bayi, 24 handuk, 24 pack pampers dewasa, 10 pack pampers bayi, 20 pasang sandal, 1 lusin kaos anak, 30 kaos dewasa, selimut bayi 2, 30 daster dan 30 mukena serta berbagai jenis pakaian dalam lainnya.
"Bantuan biskuit 3 dus, kain sarung 40, makanan siap saji 200 boks, air mineral 200 botol dan selimut 40 lembar juga sudah diberikan," ujarnya.
Baca juga:
Distribusi bantuan diserahkan ke Rusun Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Barat, RT 10/01, Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara oleh petugas Sosial Kesiapsiagaan Bencana Jakarta Timur kepada ketua RT/RW setempat dan warga.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 128 jiwa terpaksa mengungsi di tenda-tenda darurat pengungsian.
50 KK tersebut mengungsi setelah rumah tinggal mereka yang terletak di Kampung Pulo, RT 12/02 dan RT 13/04, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur ludes dilahap api pada hari perayaan Natal 2022, Minggu, 25 Desember, siang.
Hampir seluruh harta benda ratusan warga hangus terbakar tanpa sisa. Kobaran api juga belum dapat dipastikan penyebabnya. Namun, dari hasil pengecekan pendataan, api membakar 10 rumah warga yang dibangun secara permanen.