Pj Gubernur DKI Jakarta Ajak 250 Anak Nobar 'Tegar' saat Libur Natal: Semoga Memotivasi
JAKARTA - Sebanyak 250 anak yatim piatu dan penyandang disabilitas mendapat kesempatan nonton bareng dengan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Mereka nobar film berjudul "Tegar" untuk mengisi libur Natal, Minggu 25 Desember.
Ratusan anak yatim piatu tersebut merupakan binaan Dinas Sosial DKI. Mereka diboyong ke bioskop di kawasan Episentrum Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan.
Ia menjelaskan tujuan menonton bersama itu sebagai ajang berbagi dan peduli antarsesama, terutama di antara mereka ada juga anak yang memiliki kebutuhan khusus atau disabilitas.
"Semoga ini dapat menghibur sekaligus memotivasi anak-anak untuk terus semangat meraih mimpi di tengah berbagai tantangan maupun keterbatasan," kata Heru, seperti dilansir Antara.
Selain mengajak nobar, Heru juga membagikan bingkisan yang berisi kebutuhan mendukung anak disabilitas serta kupon sebesar Rp200.000 atau total Rp50 juta.
Heru berpesan kepada para anak yang menonton untuk dapat menikmati film ''Tegar'', dan mampu mengambil hikmah, serta berharap dapat memberi inspirasi setelah menonton.
"Saya harapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat agar tetap saling menghargai dan saling mendukung," ujar Heru.
Baca juga:
- Pemkot Bekasi Apresiasi Pengamanan Hari Raya Natal 2022
- Antisipasi Kemacetan Saat Libur Natal dan Tahun Baru, Pengelola Ragunan Minta Pengunjung Pakai Transportasi Umum
- Gubernur Wayan Koster Tetapkan 29 Januari sebagai Hari Arak Bali
- Polresta Surakarta Buka Suara soal Dugaan Penodongan Pistol ke Cucu PB XIII di Keraton
Di samping itu, Heru juga mengapresiasi peran swasta serta pendukung lainnya, sehingga kegiatan berbagi ini bisa dirasakan manfaatnya.
Bahkan, hal ini juga sebagai bentuk upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan bagi setiap warganya dalam kegiatan apapun.
Sementara itu, film "Tegar" disutradarai oleh Anggi Frisca, dengan produser Chandra Sembiring.
Karya ini merupakan sebuah film keluarga yang mengajak masyarakat untuk memahami kesetaraan hak dan dukungan dalam keluarga.
Film itu diangkat dari kisah nyata beberapa kehidupan para penyandang disabilitas.
Dalam film ini, kisah perjuangan para penyandang disabilitas untuk bisa mendapatkan pendidikan dan kesetaraan hak sebagai ciptaan Tuhan.
Film itu juga berhasil mendapatkan pengakuan internasional melalui penghargaan Best Actor di Balimakarya Film Festival dan juga Best Young Actor di Cannes World Film Festival.