Bung Karno Ucapkan Selamat Natal Lewat Surat Kepada Istrinya, Yurike Sanger
JAKARTA - Soekarno kerap dikagumi banyak orang. Utamanya kaum hawa. Karisma dan statusnya sebagai pemimpin bangsa membuat banyak kaum wanita kepincut. Namun, Bung Karno tak sembarangan dekat dengan wanita. Ia memilih pujaan hatinya sendiri.
Itulah yang terjadi ketika Bung Karno memilih Yurike Sanger sebagai istrinya. Wanita yang akrab disapa Yuri mengakui Soekarno penuh perhatian. Apalagi saat Natal tiba. Bung Karno tak pernah absen mengucapkan selamat Natal dan memberikan hadiah.
Pertemuan Soekarno dan Yuri secara tak sengaja terjadi pada 1963. Kala itu, Soekarno tengah menghadiri suatu acara kenegaraan. Bung Karno pun acap kali memperhatikan sekitarnya. Kemudian, matanya tertuju kepada Barisan Bhineka Tunggal Ika.
Sebuah barisan berisi anak sekolah yang dibentuk pemerintah untuk menyambut tamu dengan menggunakan baju adat Nusantara. Ia memperhatikan dengan seksama wajah-wajah dari dari Barisan Bhineka Tunggal Ika.
Pandangannya kemudian tertuju pada satu wanita. Ia pun tertarik melihat kecantikannya. Sekalipun yang dilihat adalah wanita yang baru berada di bangku kelas dua SMA. Wanita itu Yurike Sanger. Seperti yang sudah-sudah, Bung Karno mendekati dan menyatakan ketertarikannya kepada Yuri.
Nyatanya, ketertarikan Bung Karno disambut dengan baik oleh Yuri. Sebab, Yuri memiliki perasaan yang serupa. Ia kagum dengan karisma Putra Sang Fajar. Keduanya pun kerap menghabiskan waktu bersama. Yuri sering diajak Bung Karno jalan-jalan secara incognito.
Bung Karno secara langsung mendatangi rumah Yuri di Jakarta dan meminta izin kepada kedua orang tua Yuri. Belakangan, Bung Karno ingin menikahi Yuri. Permintaan itu diamini Yuri dan keluarga. Walau sebelumnya keluarga Yuri sempat khawatir dengan citra dan usia Bung Karno. Apalagi Yuri menjadi istri ke-7 Bung Karno dan menikah secara Islam.
“Pada akhirnya Yuri sudah benar-benar yakin akan lengkapnya sendiri, walau tak bisa diucapkan secara pasti. Tapi ia tahu kepada ia jatuh cinta pada Bung Karno yang usianya berselisih sekitar 45 tahun. bukan apa-apa. Selisih yang begitu belum berarti dibandingkan dengan cinta yang telah saling berpaut.”
“Maka ketika kekasihnya itu meminta untuk mendampingi atau dengan kata lain menjadi istrinya, ia cuma mengangguk penuh keharuan. Yurike masih ingat bahwa dalam sinar mata Bung Karno menjanjikan sejuta kebahagiaan. Hati wanitanya menjadi luluh, karena berhadapan dengan kenyataan yang berbicara tentang ketulusan dan keikhlasan,” tertulis dalam buku Bung Karno: Perginya Seorang Kekasih, Suamiku, & Kebahagiaanku (1978).
Bung Karno memperlakukan Yuri dengan istimewa. Tiap permintaan dari Yuri Soekarno acap kali berusaha diwujudkannya. Pun Yuri menganggap Soekarno sebagai pria sejati. Seorang pria yang mampu mencintai dan memperlakukan wanita dengan sebaik-baiknya.
Bahkan, Bung Karno tak pernah lupa jika Yuri kerap merayakan Natal dengan keluarganya. Sekalipun Yuri telah memeluk Islam. Soekarno kerap mengirimkan surat ucapan selamat Natal kepada Yuri lengkap dengan uang dan hadiah. Pada Natal tanggal 25 Desember 1964, misalnya.
“Yury dear, Bersama ini aku kirim satu tandamata dan uang sedikit untuk natalan. Selamat Hari Natal, moga-moga Tuhan selalu melimpahimu dengan Rachmatnya dan Berkatnya. Sebenarnya aku sudah kangen sekali, tetapi kepadatan kerja belum memberi kesempatan mendjumpaimu. I hope next monday I can meet you. Love 25/12/'64,” tulis Bung Karno.
Baca juga:
- Buya Hamka Keluarkan Fatwa Haram Umat Islam Hadiri Ibadah Natal
- Bung Hatta Sebut Jepang Ancaman Bagi Kemerdekaan Indonesia dalam Sejarah Hari Ini, 23 Desember 1941
- Wolly Sutinah dan Aminah Cendrakasih: Kiprah Ibu dan Anak di Dunia Hiburan Indonesia
- Tewas Diterkam Harimau: Sebuah Kejadian Biasa Awal Masa VOC di Batavia