Sebaran Pemilih Parpol dan Capres Terhadap Cawapres Potensial Versi Survei Poltracking

JAKARTA - Poltracking Indonesia mengidentifikasi sebaran pemilih partai politik terhadap calon wakil presiden (cawapres) potensial. Dalam survei yang dirilis hari ini, Kamis, 22 Desember, Poltracking menemukan 10 nama cawapres dengan elektabilitas teratas.

Berdasarkan tendensi kedekatan dengan elite politik dan king maker Pilpres 2024, elektabilitas Erick Thohir berada di urutan pertama dengan 16,2 persen. Diikuti oleh Ridwan Kamil 15,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 12,0 persen, dan Sandiaga Salahuddin Uno 9,4 persen.

Selanjutnya, ada Khofifah Indar Parawansa 5,7 persen, Muhaimin Iskandar 5,7 persen, Puan Maharani 4,1 persen, Mahfud MD 3,0 persen, Andika Perkasa 2,7 persen dan Airlangga Hartarto 2,6 persen.

"Dalam peta sebaran atau crosstab data pemilih partai politik ke 10 cawapres potensial. Pemilih PDI Perjuangan (23,2) persen, preferensi pilihan cawapresnya cenderung kuat kepada Erick Thohir dengan 30,3 persen. Pemilih Partai Gerindra (11,1 persen) cenderung terbelah pilihan cawapresnya, antara Erick Thohir dan Sandiaga Salahuddin Uno 17,6 persen, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin 16,8 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, Kamis, 22 Desember.

Kemudian di pemilih Partai Golkar (9,3 persen) pilihan cawapresnya cenderung kuat kepada Ridwan Kamil dengan 25,5 persen. Pemilih Partai NasDem (6,9 persen) cenderung kuat kepada Agus Harimurti Yudhoyono dengan 33,3 persen, begitupun pemilih Partai Demokrat (6,7 persen) cenderung kuat kepada AHY dengan 32,9 persen.

Lalu di kalangan pemilih PKB (5,6 persen), pilihan cawapresnya cenderung kuat kepada Cak Imin dengan 28,8 persen. Pemilih PKS (5,3 persen) ke AHY dan Ridwan Kamil dengan 21,0 persen, pemilih PAN (4.1 persen) cenderung ke Erick Thohir 20,8 persen, dan pemilih Partai Perindo (2,8 persen) cenderung terbelah antara Ridwan Kamil 24,2 persen, dan Erick Thohir 21,3 persen. Sementara pemilih PPP (2,0 persen) pilihan cawapresnya cenderung kuat kepada Ridwan Kamil 33,3 persen.

"Data survei ini juga menunjukkan temuan sebaran pemilih 3 capres terkuat ke 10 cawapres potensial dengan angka dukungan tertinggi atau mayoritas, yakni pemilih Ganjar Pranowo (yang mendapatkan elektabilitas 32,5 persen), memiliki preferensi pemilih tertinggi kepada Erick Thohir dengan 29,5 persen, dan pemilih Anies Baswedan (elektabilitas 29,1 persen) memiliki preferensi pemilih tertinggi kepada Agus Harimurti Yudhoyono 29,4 persen," jelas Hanta.

"Sementara pemilih Prabowo Subianto (dengan tingkat elektabilitas 27,8 persen) cenderung terbelah ke beberapa cawapres, yakni Ridwan Kamil 16,8 persen, Erick Thohir 15,9 persen, Sandiaga Uno 15,5 persen, dan Muhaimin Iskandar 13,7 persen," sambungnya.

Temuan lain, tambah Hanta, pemilih yang puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf (73,2 persen), mayoritas cenderung memberikan pilihannya pada cawapres Erick Thohir dengan 19,2 persen. Sementara yang tidak puas (19,0 persen), cenderung memberikan pilihannya pada Ridwan Kamil 23,7 persen.

"Sementara itu, pemilih Jokowi-Ma’ruf 44,6 persen pada Pemilu 2019 mayoritas cenderung memberikan pilihan pada cawapres Erick Thohir 22,1 persen. Sedangkan, pemilih Prabowo-Sandiaga 36,0 persen cenderung terbelah antara cawapres Ridwan Kamil 22,2 persen dan AHY 18,1 persen," pungkasnya.

Survei Poltracking Indonesia diselenggarakan pada 21-27 November 2022 menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak.

Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden di 34 provinsi dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.