JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta agar investigasi penyebab anjloknya kereta kerja di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) segera rampung.
Hal ini agar proyek tersebut tidak molor dari target jadwal operasi pada Juni 2023.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, saat ini tim investigasi gabungan yang ditunjuk sudah meneliti lebih lanjut untuk mencari penyebab anjloknya kereta tesebut.
Kata Risal, evaluasi menyeluruh juga bakal dilakukan guna memastikan agar proyek tersebut berjalan sesuai target yang telah ditetapkan.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat juga akan diumumkan oleh Kementerian Perhubungan terkait hasil investigasi.
"Kalau berkaitan dengan safety ini, kami sudah minta agar cepat investigasinya. Karena pembangunannya harus berlanjut. Enggak mungkin disetop terus. Dalam waktu dekat nanti hasil bisa diumumkan oleh Menhub," ujarnya kepada wartawan di Stasiun Gambir, Kamis, 22 Desember.
Soal ada atau tidaknya sanksi yang bakal diberikan kepada pihak terkait, Risal menyebut akan memutuskannya setelah hasil investigasi keluar.
"Tunggu hasil investigasi KNKT aja. Soalnya enggak berani mendahului. Supaya tahu juga human error yang di mana," tuturnya.
Ditemui terpisah, Corporate Deputy Director of Passenger Marketing PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Raden Agus Dwinanto mengatakan, pihaknya mengutamakan untuk mengetahui hasil investigasi penyebab kecelakaan tersebut.
Setelah investigasi rampung, kata Agus, KAI akan menindaklanjuti rekomendasi yang dikeluarkan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Karena tim-nya gabungan, waktu investigasinya mungkin berbeda-beda dan disesuaikan dengan internal mereka," ujarnya.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, Kementerian Perhubungan menyetop sementara pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku penyelenggara bersama dengan konsorsium kontraktor akan mengikuti arahan dari regulator.
Kendati dihentikan sementara, proyek KCJB akan tetap diupayakan selesai sesuai target Juni 2023.