JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo meninjau lokasi tabrakan Kereta Api Turangga-Commuter Line Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Jumat, 5 Januari.
Dirut KAI menyebut, bahwa masih ada satu petugas KAI yang terjebak di dalam gerbong KA Commuter Line Bandung Raya.
"Kami sampaikan bahwa sudah ada tiga korban (meninggal dunia) yang dievakuasi, kini masih ada satu (1) korban di kereta Bandung Raya. Harapannya, ini bisa segera teratasi," kata Didiek dalam keterangan resmi melalui salah satu stasiun televisi, Jumat, 5 Januari.
Didiek menambahkan, pihaknya akan fokus untuk menormalkan area kecelakaan tersebut dengan mengangkat kereta-kereta anjlok imbas dari kecelakaan yang terjadi.
"Kami sekarang melakukan pengangkatan kereta-kereta, baik itu dari KA Turangga maupun Commuter Line Bandung Raya. Kami sampaikan, ya, ini akan makan waktu karena cukup banyak kereta yang anjlok. Namun, kami akan upayakan secepatnya (selesai) dengan mendatangkan alat angkut (crane), baik dari Bandung, Solo dan Cirebon," ujarnya.
Dia pun meminta maaf atas kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa tersebut.
"Kami bersama-sama dengan Pak Dirjen (DJKA Kemenhub) dan nanti Ketua KNKT akan melakukan investigasi mengenai penyebab kecelakaan ini," imbuhnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk segera menormalkan perjalanan kereta api.
"Pada hari ini, kami masih fokus untuk mengevakuasi (korban) dan segera mungkin untuk menormalkan perjalanan ini. Dan pastinya saat ini kawan-kawan dari PT KAI tetap melakukan pelayanannya kepada masyarakat untuk perjalanan kereta api dengan mengubah pola pelayanan melalui Kroya," ungkapnya.
"Kemudian, kami mohon doa supaya evakuasi ini segera selesai dan kawan-kawan yang di rumah sakit (RS) cepat sembuh, yang dukacita segera kami selesaikan untuk dimakamkan segera," imbuhnya.