Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas partai politik (parpol) di Jawa Timur. Hasilnya, PDIP menempati urutan pertama dengan 21,5 persen, ditempel ketat oleh PKB di posisi kedua dengan 20,6 persen. 

"Dalam survei Poltracking di Jatim, PDIP teratas. Namun, PKB menempel ketat di bawahnya. PDIP dan PKB sangat kompetitif menjadi juara di Jatim," ujar Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi dalam paparannya, Rabu, 11 Oktober. 

Arya menilai, PDIP dan PKB akan bertarung keras memperebutkan posisi juara pertama di Jatim. Terlebih, keduanya memiliki basis pemilih tradisional yang kuat di Jatim.

"Selisih keduanya masih dalam batas margin of error. Jadi secara statistik belum bisa terlihat siapa pemenangnya di Jatim," imbuhnya.

Dalam survei Poltracking di Jatim, Gerindra berada di posisi ketiga dengan 15,3 persen. Lalu keempat ada NasDem 6,9 persen, dan Golkar melengkapi lima besar di angka 6,8 persen. 

Sementara keenam ada PAN dengan 6,0 persen, ketujuh Demokrat 5,3 persen. Sedangkan, PPP hanya mendapat 3,9 persen dan PKS 1,5 persen, dan parpol lainnya di bawah 1 persen. 

Poltracking Indonesia menggelar survei pada 25 September-1 Oktober 2023 di Jawa Timur menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.000 responden dengan margin of error +/- 3.1 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebagai informasi, Jawa Timur adalah provinsi penentu dan terpadat kedua secara DPT. Lebih dari 31 juta pemilih atau sekitar 15,5 persen pemilih ada di Jawa Timur. Ada faktor lain yang membuat Jawa Timur menjadi menarik, secara kultural Jawa Timur basis Nahdlatul Ulama, salah satu faktor yang selalu diperhitungkan dalam kontestasi Pilpres. 

Di sisi lain, Jawa Timur dianggap provinsi “tak bertuan”, sehingga Jawa Timur potensial menjadi penentu kemenangan Pilpres. Kalkulasi politik berkaitan dengan potensi kemenangan dan representasi suara dari Jawa Timur, akan menjadi salah satu pertimbangan penting dalam Pilpres 2024.