Terhalang Aturan Dua Negara, Alibaba Tak Bisa Jajal Chip Buatan Arm

JAKARTA - Alibaba salah satu raksasa e-commerce China terdampak oleh aturan Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang dilarang menggunakan chip anyar dari Arm.

Desain baru chip canggih itu, seri Neoverse V tidak dapat dijual ke Alibaba karena AS dan Inggris tidak akan menyetujui penjualan tersebut, bahkan enggan memberikan lisensi untuk mengekspornya ke China.

Pada Oktober lalu, AS memperkenalkan pembatasan besar-besaran pada penjualan chip ke China, yang bertujuan merusak kemampuan militer dan teknologi Beijing.

Sementara Inggris menetapkan aturan Wassenaar, yakni kontrol ekspor yang pertama kali dibuat pada 1996 dan melibatkan 42 negara. Maka dari itu, Arm yang dimiliki SoftBank berbasis di negara tersebut tidak dapat menjual chip kepada China.

Arm mengatakan tidak dapat menjual desain chip ke China karena diklasifikasikan sebagai teknologi asal AS yang berada di bawah Wassenaar.

Dengan terhalang aturan itu, Alibaba tidak dapat membeli seri Neoverse V1 dan V2, mengakibatkan terhambatnya kinerja komputasi awan dan pembelajaran mesin.

Selain itu, kontrol ekspor ini akan sangat menghambat kemampuan China untuk membangun chip terkemuka, dan terjadi bertahun-tahun setelah Arm pertama kali terpaksa memutuskan hubungan dengan Huawei karena larangan perdagangan AS.

Produsen seperti Intel dan Micron harus mendapatkan lisensi dari Departemen Perdagangan AS untuk mengekspor peralatan pembuat chip dan semikonduktor ke perusahaan China, lalu Inggris mengikuti pembatasan ekspor serupa.

Terakhir, dikutip dari The Verge, Senin, 19 Desember, Jepang dan Belanda juga telah setuju untuk bergabung dengan AS dan Inggris dalam memperketat kontrol pada mesin pembuat chip ke China.