JAKARTA – Di tengah berkurangnya pasokan chip dunia, pengembang chip komputer asal Inggris, Arm, memproduksi prosesor yang fleksibel dan bisa dicetak di atas karton, kertas maupun kain. Hal ini ditujukan untuk menyiasati kelangkaan chip.
Prosesor tersebut diklaim bisa mengirimkan, mengumpulkan, memproses, dan mengirim triliunan data melalui internet. Pasalnya chip saat ini terbuat dari wafer silikon yang diproduksi di pabrik khusus melalui proses yang kompleks dan memakan waktu hingga delapan minggu.
Kini, Arm mengembangkan prosesor 32-bit yang disebut PlasticARM dengan sirkuit dan komponen yang dicetak melalui substrat plastik layaknya printer yang mengeluarkan tinta ke atas kertas.
Pihak Arm, James Myers mengatakan bahwa prosesor tersebut mampu menjalankan program, meskipun saat ini baru bisa menggunakn memori read-only sehingga bisa mengeksekusi kode tertentu yang dibuat. Nantinya, prosesor yang terbuat dari substrat plastik itu bakal sepenuhnya bisa diprogram dan lebih fleksibel.
“Ini tidak akan cepat, itu tidak akan hemat energi, tetapi jika saya akan meletakkannya di selada untuk melacak usia penyimpanannya, itulah idenya,” ujar Myers.
BACA JUGA:
“Kami masih mencari aplikasinya, seperti prosesor asli di tahun 1970-an. Apakah ini (prosesor tersebut) berkaitan (dengan) kemasan pintar? Apakah itu akan menjadi sensor gas yang dapat memberi tahu Anda apakah sesuatu itu aman untuk dimakan atau tidak? Itu bisa berupa tambalan kesehatan yang dapat dimanfaatkan, itu merupakan proyek menyenangkan yang sedang kami lihat,” tambah Myers.
Meskipun sebelumnya sudah ada yang membuat chip fleksibel, namun perangkat buatan Arm ini merupakan yang paling kuat yang pernah diproduksi. Chip tersebut memiliki 56.340 komponen yang dikemas dalam dimensi kurang dari 60 milimeter persegi. Chip buatan Arm memiliki sekitar 12 kali lebih banyak komponen dalam melakukan perhitungan ketimbang chip fleksibel yang pernah dibuat sebelumnya.
Sebagai informasi, pengembang chip Arm didirikan pada 1985 dengan menggunakan nama Acorn. Perusahaan tersebt memproduksi dan melisensikan desain chip komputer yang kemudian diproduksi oleh pihak ketiga.
Arm mengklaim bahwa saat ini sudah ada 160 miliar chip diproduksi dengan menggunakan teknologinya. Chip buatan arm diprediksi bakal melonjak seiring dengan perkembangan Internet of Things (IoT) di masa mendatang.