Susul Huawei, Raksasa Drone DJI Ikut Masuk Daftar Hitam di AS

JAKARTA - Satu lagi, produk besutan China kembali masuk daftar hitam (blacklist) yakni DJI di Amerika Serikat (AS). Perusahaan drone itu menjadi korban baru dalam perang dagang dengan negara tersebut.

Mengutip The Verge, Sabtu 19 Desember, peristiwa ini menyusul Huawei serta beberapa perusahaan teknologi China lain, yang juga masuk ke dalam daftar hitam Departemen Perdagangan AS. 

Itu artinya, DJI juga diangggap sebagai risiko keamanan nasional AS dan perusahaan yang berbasis di AS dilarang untuk mengekspor teknologinya ke DJI. 

"Mereka melakukan skala besar pelanggaran HAM di China dengan melakukan pengawasan teknologi tinggi," ungkap pemerintah AS.

Tampaknya peristiwa ini merujuk pada keterlibatan DJI dalam menyediakan drone bagi pemerintah China guna mengawasi kamp tahanan di provinsi Xinjiang.

"DJI kecewa dengan keputusan Departemen Perdagangan AS. (Tetapi) pelanggan di AS masih dapat terus membeli dan menggunakan produk DJI seperti biasa," respon DJI.

Akibat dari pelarangan ini, perusahaan AS akan kesulitan menyediakan komponen bagi DJI untuk dipakai di drone mereka. Toko di AS mungkin juga terhambat dalam menjual produk DJI.

Sejatinya, AS telah cukup lama mengkhawatirkan DJI. Pada 2019 lalu, Department of Homeland Security (DHS) memperingatkan perusahaan-perusahaan AS untuk waspada terhadap kebocoran data perusahaan jika mereka menggunakan drone komersial buatan China.

Menurut DHS, drone tersebut bisa saja mempunyai komponen yang bisa mencuri data perusahaan dan serta membagikan informasi pribadi yang disimpan di server mereka ke luar perusahaan.

Meski nama DJI tak disebut langsung. Tetapi peringatan semacam ini juga pernah dikeluarkan DHS pada 2017 lalu, yakni ketika mereka menyebut tak terlalu percaya terhadap drone dan software buatan DJI, karena dianggap bisa membocorkan informasi infrastruktur penting milik AS dan data penegak hukum ke pemerintah China.

Namun, DJI menepis tudingan itu, dan mengatakan bahwa hal tersebut tak menunjukkan bukti perusahaannya bersalah.

"Di DJI, keamanan adalah inti dari semua hal yang kami lakukan, dan keamanan dari teknologi kami sudah diverifikasi secara independen oleh pemerintah AS dan bisnis-bisnis besar di AS," ujar juru bicara DJI Adam Lisberg.