Meta: Rusia Jadi Negara dengan Penyebaran Kampanye Berbahaya Terbanyak
JAKARTA - Meta membagikan sejumlah pembaruan yang dimaksudkan untuk melindungi semua orang di platformnya dari berbagai ancaman, mulai dari peretasan biasa hingga spyware komersial.
"Semakin kuat pertahanan kita, semakin banyak aktor jahat yang mencoba mengeksploitasi bahkan celah terkecil dalam penargetan mereka di berbagai layanan," tulis Guy Rosen, Kepala Petugas Keamanan Informasi dan Nathaniel Gleicher, Kepala Kebijakan Keamanan dalam ruang berita Meta.
Mengambil Tindakan Melawan Operasi Pengaruh Terselubung
Dalam segi akun dengan pengaruh terselubung atau dikenal dengan kampanye berbahaya, sejak tahun 2017 hingga saat ini, Meta berhasil menghentikan lebih dari 200 jaringan yang melanggar kebijakan Coordinated Inauthentic Behavior (CIB)/perilaku inautentik terkoordinasi di Facebook dan Instagram di seluruh dunia.
"Jaringan penipuan ini berasal dari 68 negara dan beroperasi dalam setidaknya 42 bahasa. Sebagian besar dari mereka menargetkan orang-orang di negara asalnya, dan hanya sekitar sepertiga yang ditujukan hanya untuk audiens di luar negara mereka sendiri, terlibat dalam campur tangan asing," tambahnya.
Rusia menjadi negara dengan sumber jaringan CIB yang paling banyak, diikuti oleh Iran dan Meksiko. Sedangkan di sisi korban, Amerika Serikat menjadi negara yang paling sering menjadi sasaran operasi CIB global, kemudian diikuti oleh Ukraina dan juga Inggris Raya.
Lebih parahnya lagi, operasi pengaruh yang berasal dari jaringan Rusia paling sering menargetkan Ukraina, kemudian negara-negara Afrika, dan diikuti oleh AS.
Baca juga:
Apa yang Akan Dilakukan Meta?
Meta sendiri akan berbagi informasi terkait jaringan operasi tersebut ke beberapa tokoh masyarakat yang meliputi peneliti, industri, dan pemerintah. Menurut mereka, langkah ini akan menjadi semakin penting untuk membantu mengungkap jaringan ini.