Hadapi Ancaman Resesi 2023, KADIN Indonesia Tekankan Pentingnya Adopsi Digitalisasi dan Teknologi 4.0

JAKARTA - Guna mempersiapkan Indonesia lebih tangguh dalam menghadapi ancaman gejolak perekonomian global, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia berupaya memaksimalkan perannya dalam mendorong para pengusaha untuk memperkuat perekonomian Indonesia.

Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid menyebut, pentingnya memaksimalkan industri dan pasar domestik agar ekonomi Indonesia dapat tumbuh kuat di tengah gejolak ekonomi global.

"Ada tiga aspek utama yang dapat dilakukan, yakni peningkatan digitalisasi pada dunia usaha, mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta akselerasi transisi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dan penerapan ESG," kata Arsjad dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 15 Desember.

Adopsi digitalisasi dan teknologi 4.0 pada dunia usaha, terutama bagi UMKM, sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Sebanyak 80 persen bisnis yang bertransformasi digital, cenderung bertahan dalam tantangan dan gejolak ekonomi.

Untuk mendorong hal ini, Arsjad mengatakan pihaknya akan menciptakan beberapa inisiatif, seperti Wiki Wirausaha dan Platform KADIN Tech Hub.

"Wiki Wirausaha adalah sebuah wadah atau platform online bagi para pelaku UMKM untuk mendapatkan mitra, akses pasar, atau informasi yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan usahanya," ujar dia.

"Melalui wikiwirausaha.id, UMKM dapat berdiskusi satu sama lain dari masalah perizinan usaha hingga literasi keuangan. Pelaku UMKM juga bisa mendapatkan informasi mengenai pelatihan melalui platform ini," tambahnya.

Selain Wiki Wikirausaha, KADIN Indonesia juga memiliki KADIN Tech Hub, yakni sebuah platform digital guna mempertemukan perusahaan yang memiliki masalah dengan ekosistem, sehingga dapat memberikan pengembangan solusi digital yang terintegrasi dengan semangat ekonomi kolaborasi.

Untuk memperkuat UMKM, KADIN Indonesia juga akan menginisiasi kemitraan inclusive closed-loop ecosystem, yaitu skema pendampingan melekat dari perusahaan besar ke UMKM, maupun petani dalam rangka transfer pengetahuan & teknologi, memperluas akses pembiayaan, memberi bantuan distribusi hasil pertanian, dan membuka akses pasar, baik nasional maupun ekspor.

Inisiatif ini juga sudah dijadikan gerakan nasional economic empowerment oleh Presiden Jokowi.

"KADIN Indonesia sudah berhasil menerapkan kemitraan inclusive closed-Loop ini diberbagai daerah. Misalnya, pada Pertanian Hortikultura di Garut, kemitraan ini telah sukses meningkatkan produktivitas panen 12-15 persen pada 2021. Bayangkan betapa besar manfaatnya, apabila hal ini bisa diterapkan di seluruh sektor pertanian Indonesia," imbuh Arsjad.