JAKARTA - Kadin Indonesia mendorong perusahaan anggotanya untuk berkembang dengan melepas saham ke publik melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid saat menandatangani Nota Kesepahaman bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 6 Desember.
Kerja sama tersebut dalam rangka meningkatkan pemahaman dan peran pasar modal Indonesia sebagai alat investasi kepada para pelaku usaha.
Salah satu cara untuk memperluas jangkauan pasar dan memajukan bisnis adalah dengan melakukan IPO. Perusahaan dapat menawarkan saham kepada masyarakat sehingga mendapatkan modal tambahan melalui IPO.
Arsjad mengatakan, sebagai rumah bagi dunia usaha, Kadin Indonesia memiliki banyak anggota Kadin Indonesia yang berpotensi untuk tumbuh berkembang melalui IPO dan menjadi perusahaan terbuka.
"Namun, saat ini masih banyak perusahaan di Indonesia yang belum menjadi perusahaan publik dikarenakan kurangnya pengetahuan pasar modal dan informasi mengenai IPO,” ucap Arsajd dikutip Rabu 7 Desember.
BACA JUGA:
Arsjad juga mengatakan jika pentingnya bagi perusahaan di Indonesia untuk menjadi listed company. Tentunya Kadin Indonesia juga akan mendorong investor di Indonesia untuk berinvestasi di bursa.
“Penandatanganan nota kesepahaman ini dapat membantu mendorong UMKM menjadi perusahaan yang siap untuk IPO. Maka dari itu, Kadin Indonesia melakukan sosialisasi dan coaching clinic untuk mengedukasi pelaku usaha terkait pentingnya IPO dan persyaratan yang dibutuhkan untuk IPO," kata Arsjad menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BEI Iman Rachman berharap, kerja sama ini dapat terlaksana dengan baik melalui berbagai kegiatan dan program bersama bagi para anggota Kadin.
"Semoga kolaborasi ini dapat menjadi awal yang baik untuk bersama membangun Indonesia melalui peningkatan jumlah investor, terutama investor lokal atau individu yang akan menjadi pondasi kokoh bagi keberlangsungan pasar modal dan perekonomian yang lebih maju," tutur Iman.