JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, transisi energi harus dilakukan dalam upaya menghindari dampak dari perubahan iklim yang mengakibatkan bencana global.
Saat ini, kata Arsjad, transisi energi sedang berlangsung di seluruh dunia yang ditandai dengan pergeseran besar dari bahan bakar fosil ke sumber terbarukan.
"Namun terdapat kesenjangan pembiayaan antara negara maju dan berkembang dalam upayanya mengatasi perubahan iklim," kata Arsjad dalam keterangan tertulis, Jumat 19 Agustus.
Arsjad menambahkan, kesenjangan pembiayaan dalam mengatasi dampak perubahan iklim tersebut perlu diatasi melalui kolaborasi bersama antara negara maju dengan negara berkembang.
Tak hanya persoalan pembiayaan, transfer pengetahuan dan teknologi juga diperlukan untuk membangun kapabilitas dan adopsi teknologi baru dalam bidang energi hijau serta digitalisasi di negara-negara berkembang.
Arsjad juga mengajak semua pihak untuk ambil bagian dalam pengembangan ekonomi dan menahan laju emisi yang kian hari memprihatinkan.
Untuk transisi energi menuju net zero emission pada 2060, Indonesia hingga saat ini masih membutuhkan investasi sekitar 25 miliar dolar AS per tahun.
Komitmen dan target itu bisa tercapai melalui kolaborasi yang kuat antara sektor swasta dan publik serta pihak internasional untuk membangun lingkungan hijau.
"Indonesia telah terbukti memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar di pembangkit listrik tenaga air, panas bumi, angin dan tenaga surya dan itulah jalan kami harus memilih. Indonesia adalah masa depan energi terbarukan pemasok terbesar di Asia Tenggara dan dunia," ujarnya.
BACA JUGA:
Dia menambahkan, Kadin Indonesia sebagai perwakilan dunia bisnis memiliki peranan sentral untuk membantu mendorong Indonesia mencapai komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) dan berkomitmen untuk menjadi Net Zero Organization pada 2060.
Terkait inisiatif Net Zero, tambahnya, Kadin Indonesia memiliki Net Zero Hub yang berperan sentral untuk mengajak setiap perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan pemimpin di Indonesia, untuk turut membuat komitmen nol emisi.
Kadin Net Zero Hub akan memiliki tiga aspek kunci yakni sebagai inisiatif strategis Kadin, sebagai pusat publikasi Kadin terkait net zero.
"Ketiga sebagai jembatan antara dunia usaha dengan pemerintah untuk mencapai net zero, sekaligus peluang untuk menciptakan nilai tambah,” pungkasnya.