Do Kwon Sembunyi di Serbia, Menurut Intel Korea Selatan
JAKARTA – Pendiri Terra LUNA, Do Kwon, dilaporkan bersembunyi di Serbia. Informasi tersebut diumumkan pihak berhwajib Korea Selatan yang mengetahuinya dari badan intelijen negara. Laporan dibenarkan oleh pihak penyelidik.
Sebagaimana diketahui, token kripto yang dikembangkan oleh Do Kwon, LUNA dan UST kolaps lebih dari 99 persen pada Mei lalu. Keruntuhan kripto tersebut telah merugikan para investor. Bahkan, investor di Korea Selatan dilaporkan ada yang melakukan bunuh diri setelah mengetahui simpanannya di LUNA harus raib.
"Baru-baru ini, kami memperoleh informasi intelijen bahwa CEO Kwon berada di Serbia, dan ternyata benar," kata seorang pejabat jaksa setempat kepada media, dikutip dari DailyCoin.
Pemerintah Korea Selatan berencana membawa Do Kwon ke Korea. Untuk itu, mereka menjalin kerja sama dengan pemerintah Serbia. Sementara mengenai Daniel Shin, salah satu pendiri Terraform Labs, batal diringkus pihak berwajib karena alasan tertentu.
Melansir FX Street, pengadilan Korea Selatan menyatakan bahwa berdasarkan perilaku Daniel Shin selama penyelidikan, tampaknya agak mustahil bagi salah satu pendiri Terra untuk melarikan diri atau menghancurkan bukti. Bersama Daniel Shin, surat perintah penangkapan untuk tiga investor dan empat pengembang tim Terra juga ditolak.
Menurut laporan, investor kehilangan jutaan aset akibat Terra LUNA crash, mendorong intervensi dari berbagai penyelidik global. Penyelidikan seputar jatuhnya proyek ini memulai penyelidikan terhadap Do Kwon dan rekannya, Daniel Shin. Terutama, Korea Selatan adalah salah satu negara yang terus menyelidiki jatuhnya proyek tersebut.
Baca juga:
Sementara itu, meskipun ada upaya bersama yang dilakukan oleh pihak berwenang di Korea Selatan, mereka belum dapat membawa Do Kwon ke negara tersebut untuk diadili. September lalu, Unit Pidana Keuangan dan Sekuritas Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul di Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kwon.
Menurut laporan, Interpol juga mengeluarkan "Red Notice" terhadap co-founder Terra, tetapi semuanya tidak berhasil. Baru-baru ini, Korea Selatan mengancam Kwon untuk menyerahkan paspornya atau berisiko dibatalkan.
Namun, saat Korea Selatan melanjutkan upayanya yang tak henti-hentinya untuk membawa Kwon ke negara itu, Korea Selatan juga melanjutkan penuntutan terhadap Shin. Beberapa minggu yang lalu, Pengadilan Distrik Selatan Seoul Korea Selatan menyetujui permohonan jaksa setempat untuk membekukan sekitar US$104 juta aset milik salah satu pendiri.
Kemudian, Shin ditahan oleh penyelidik Korea Selatan dan telah menghadapi penuntutan sejak saat itu. Pengadilan, seperti yang dilaporkan, juga menguatkan bahwa Shin secara ilegal mengumpulkan aset-aset tersebut melalui mata uang kripto LUNA. Dia membantah tuduhan itu, mengklaim bahwa dia meninggalkan Terra dan Do Kwon sebelum keruntuhan.
Korea Selatan bukan satu-satunya negara yang menyelidiki runtuhnya Terra dan mengejar Do Kwon. Baru-baru ini, Pengadilan Distrik AS di California Utara juga memulai gugatan class action terhadap Do Kwon dan Terraform Labs, perusahaan di balik LUNA dan stablecoin UST.