Pejabat Senior Sebut Ukraina Hantam Markas Tentara Bayaran Wagner Rusia di Lugansk
JAKARTA - Pejabat senior mengatakan Hari Minggu, pasukan Ukraina telah menyerang sebuah hotel tempat anggota kelompok militer swasta Wagner Rusia bermarkas, menewaskan banyak anggota kelompok itu.
Pernyataan itu disampaikan oleh Gubernur Wilayah Lugansk yang diduduki Rusia Serhiy Gaidai dalam wawancara televisi, tidak dapat diverifikasi oleh Reuters, seperti dilansir 12 Desember.
Gaidai mengatakan, pasukan melancarkan serangan pada Sabtu di sebuah hotel di Kota Kadiivka, sebelah barat pusat utama wilayah Lugansk.
Foto-foto yang diunggah di saluran Telegram menunjukkan sebuah bangunan yang sebagian besar telah menjadi puing-puing.
"Ada sedikit pop di sana, tepat di mana markas Wagner berada. Sejumlah besar dari mereka yang ada di sana meninggal," sebutnya.
Gaidai tidak memberikan angka korban, tetapi dia mengatakan mereka yang selamat tidak mendapatkan pelayanan medis yang memadai untuk melakukan perawatan.
"Saya yakin setidaknya 50 persen dari mereka yang berhasil bertahan hidup akan meninggal sebelum mendapatkan perawatan medis," katanya.
"Ini karena bahkan di wilayah Luhansk kami, mereka telah mencuri peralatan," tandasnya.
Beberapa media Ukraina mengutip pejabat lokal yang mengatakan, hotel tersebut telah ditutup selama beberapa waktu.
Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.
Diketahui, Grup Wagner adalah kontraktor militer swasta yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin. Pasukannya diketahui bertempur di beberapa bagian Ukraina dan juga telah dikerahkan di sejumlah negara Afrika.
Baca juga:
- Disimpan untuk Hindari Pencurian oleh Nazi, Museum Ceko Kembalikan Partitur Asli Karya Beethoven ke Ahli Waris
- Jepang Inggris dan Italia Bangun Jet Tempur Bersama: Dibekali Kemampuan Digital Kecerdasan Buatan hingga Perang Siber
- Rayakan Hari Nasional, UEA Luncurkan Uang Kertas 1.000 Dirham Baru Dengan Desain Khusus
- Ungguli Pattaya hingga Ipanema, Bali Puncaki Daftar Destinasi Musim Dingin yang Paling Dicari
Perusahaan militer swasta, yang didirikan oleh Yevgeny Prigozhin, mantan pemilik restoran dan rekan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, telah berulang kali dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia, seperti mengutip BBC.
Sebelumnya, Gaidai melaporkan serangan oleh pasukan Ukraina ke sasaran lain di wilayah Luhansk, termasuk terhadap markas Wagner di kota Popasna pada Agustus.