Penelitian Membuktikan, Diet DASH Efektif Turunkan Risiko Penyakit Jantung

YOGYAKARTA – Gaya hidup memiliki peran besar dalam prevalensi penyakit kardiovaskular. Jika gaya hidup tak sehat, maka risiko mengalami penyakit jantung semakin besar. Ada semakin banyak bukti bahwa pola makan adalah kunci risiko seseorang terkena penyakit.

Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa diet DASH mengurangi risiko mengalami penyakit jantung sebanyak 10 persen. Diet DASH adalah pola makan yang kaya buah dan sayuran. Kalau menurut WHO, penyakit jantung dan peredaran darah saat ini menyebabkan satu dari tiga kematian secara global, berjumlah 17,9 juta. Organisasi Kesehatan Dunia juga merekomendasikan untuk berhenti merokok, mengurangi garam, meningkatkan buah dan sayuran dalam diet Anda, aktivitas fisik secara teratur, dan menghindari penggunaan alkohol yang berbahaya.

Ilustrasi diet DASH menurut penelitian menurunkan risiko penyakit jantung dan hipertensi (Freepik/wirestock)

Penelitian dilakukan Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) di Harvard Medical School. Menunjukkan bahwa diet DASH yang tinggi konsumsi buah dan sayuran dapat mengurangi risiko CVD hingga 10 persen. DASH adalah kependekan dari dietary approaches to stop hypertension. Diet ini merupakan rencana makan yang ditujukan menurunkan tekanan darah. Penurunan tekanan darah dilakukan dengan makan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, termasuk produk susu bebas lemak, ikan, kacang-kacangan, dan minyak sayur. Selain itu, makan tinggi lemak jenuh dan minum manis dibatasi.

Rencana makan ini dirancang agar mudah diikuti. Sehingga tidak bersandar pada makanan cepat saji dan makanan instan lainnya. Melansir Medical News Today, Sabtu, 10 Desember, penelitian dilakukan dengan membangi 437 peserta menjadi tiga kelompok. Diet dijalani selama 3 minggu dengan konsumsi sedikit produk segar, lemak total tinggi, makanan lemak jenuh, dan kolesterol. Kemudian setiap kelompok kemudian mengikuti diet yang berbeda selama 8 minggu.

Peserta penelitian rata-rata berusia 45 tahun dan setengahnya adalah wanita kulit hitam. Ketiga kelompok masuk dalam kategori BMI, hipertensi, dan latihan fisik. Dalam kelompok kontrol, peserta melanjutkan diet awal. Kelompok kedua, konsumsi makanan serupa dengan tambahan buah dan sayuran. Kelompok ketiga, menjalani diet DASH dalam peride 8 minggu. Peneliti kemudian menghitung risiko CVD aterosklerotik (ASCVD) menggunakan Pooled Cohort Equation.

Hasil penelitian menunjukkan, dibandingkan diet kontrol, kelompok yang menjalani diet DASH risiko ASCVD menurun sebesar 10,3 persen dalam 10 tahun ke depan. Diet DASH sendiri, selain mengurangi risiko penyakit kardiovaskular juga mengurangi kadar high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik. Meskipun implikasinya tidak jelas, pediet DASH direkomendasikan meningkatkan produksi lemak tak jenuh yang sehat.