Jurnalis Amerika Meninggal Saat Meliput Pertandingan Argentina Melawan Belanda
JAKARTA — Wartawan Amerika Serikat Grant Wahl meninggal dunia saat meliput pertandingan Argentina melawan Belanda di perempat final Piala Dunia 2022 pada Sabtu dini hari tadi di Stadion Lusail.
Wahl dilaporkan pingsan pada saat babak perpanjangan waktu dan nyawanya tidak tertolong. Ia diduga meninggal karena mengalami tekanan akut.
Sebelum meninggal Wahl sempat berkicau di Twitter pada pukul 02.35 pagi waktu setempat. Kicauannya berbunyi, 'hanya gol bola mati yang direncanakan luar biasa oleh Belanda'.
Ia juga sebelumnya sempat memberitahu soal kondisi kesehatannya yang belakangan memburuk melalui media tempatnya bekerja, Substack. "Tubuh saya akhirnya rusak. Tiga minggu kurang tidur, stres tinggi dan banyak pekerjaan," tulis dia yang dilansir oleh One India.
Lebih lanjut Wahl memastikan bahwa dirinya tidak tertular virus COVID-19 karena ia melakukan tes secara rutin selama berada di Qatar. Namun, ia diperkirakan menderita bronkitis setelah pergi ke klinik.
"Mereka memberi saya antibiotik dan sirup obat batuk bagus, dan saya sudah merasa sedikit lebih baik beberapa jam kemudian. Tapi tetap saja: tidak ada perubahan," katanya lebih lanjut.
"Apa yang tadinya flu selama 10 hari terakhir berubah menjadi sesuatu yang lebih parah pada malam pertandingan Amerika Serikat Belanda, dan saya bisa merasakan dada bagian atas saya mengalami tekanan dan ketidaknyamanan," tambah dia.
Baca juga:
- Piala Dunia 2022, Preview Prancis Vs Inggris: The Three Lions Biasa Apes di Perempat Final
- Perempat Final Piala Dunia 2022: Sengit, Argentina Kalahkan Belanda Lewat Adu Tos-tosan
- Mudahnya Mencari Musala Saat "Nyetadion" di Piala Dunia 2022 Qatar
- Studi Sebut Kesehatan Otak Pesepak Bola Cenderung Memburuk Setelah Usia 65
Wahl sebelumnya adalah penulis di media olahraga Sports Illustrated sebelum pindah ke platform penerbitan online Substack. Wahl telah meliput delapan piala dunia sepak bola hingga saat ini.
Selama di Qatar ia sempat ditahan oleh petugas keamanan karena mengenakan kaos berwarna pelangi sebagai simbol dukungan untuk komunitas LGBT selama pertandingan antara Amerika Serikat dan Wales.