Dubai Miliki Laboratorium untuk Uji Bahan Bangunan: Keluarkan Sertifikat Keamanan Kebakaran, Syarat Pekerjaan Konstruksi
JAKARTA - Pemasok dan kontraktor bahan bangunan harus menguji produk mereka untuk keamanan kebakaran di laboratorium pemerintah yang baru.
Pertahanan Sipil Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan, Emirates Safety Lab mereka akan mengeluarkan sertifikat keselamatan kepada pemasok, untuk memastikan bahan konstruksi mereka memenuhi standar.
Laboratorium telah menguji bahan dan produk sejak April. Tanpa sertifikat keselamatan, pihak berwenang di emirat tidak akan mengeluarkan persetujuan untuk pekerjaan konstruksi.
Ali Hassan Al Mutawa, asisten direktur jenderal Pertahanan Sipil Dubai untuk Urusan Kebakaran dan Penyelamatan, mengatakan, segala sesuatu mulai dari pintu, kelongsong, kabel listrik, cat, alat penyiram air dan detektor asap harus diuji sebelum dibersihkan untuk dipasang di menara, rumah dan gudang.
“Tujuannya adalah menggunakan bahan tahan api terbaik, baik itu pintu maupun kelongsong. Sertifikat keselamatan akan membantu melindungi nyawa dan harta benda," katanya kepada The National News, seperti dilansir 9 Desember.
"Pemasok dapat dengan mudah menguji produk mereka," sambungnya.
Laboratorium ini menawarkan 90 tes berbeda dan mengeluarkan 600 jenis sertifikat.
"Laboratorium ini telah mendapatkan akreditasi internasional. Produk dari Eropa, Arab Saudi dan Mesir telah disertifikasi setelah pengujian," katanya.
Lebih jauh Al Mutawa mengatakan, data kebakaran masa lalu akan membantu laboratorium untuk berkembang, memastikan produk konstruksi berkualitas baik
Baca juga:
- Presiden Putin Sebut Pertukaran Tahanan Lain dengan Amerika Serikat Mungkin Dilakukan
- Polisi Berhasil Ungkap Identitas Mayat Anak Dalam Kardus Setelah 65 Tahun
- Turki Terapkan Kebijakan Asuransi, Dua Puluh Kapal Tanker Minyak Lego Jangkar di Laut Hitam
- Petugas Penjara Berulang Kali Menyerang Narapidana, Menteri Kehakiman Jepang Minta Maaf dan Luncurkan Penyelidikan
Dia mengatakan, gedung-gedung yang sedang dibangun di Dubai harus memiliki sistem kebakaran canggih untuk menahan kobaran api, sebelum petugas pemadam kebakaran mencapai lokasi.
"Lebih dari 95 persen bangunan di Dubai memiliki sistem alarm kebakaran pintar. Kami bertujuan untuk mencegah kebakaran dengan mengurangi waktu respons menjadi nol. Tetapi, produk tahan api dan sistem keselamatan harus digunakan untuk mengendalikan api sebelum petugas pemadam kebakaran mulai bekerja," pungkasnya.