Turki Terapkan Kebijakan Asuransi, Dua Puluh Kapal Tanker Minyak Lego Jangkar di Laut Hitam
JAKARTA - Jumlah kapal tanker minyak yang menunggu di Laut Hitam untuk melewati Selat Bosphorus Istanbul dalam perjalanan ke Mediterania bertambah menjadi 20 pada Hari Jumat, kata agen pengiriman Tribeca, ketika Turki mengadakan pembicaraan untuk menyelesaikan sengketa asuransi.
Mengabaikan tekanan dari luar negeri atas antrean yang semakin panjang, otoritas maritim Turki mengatakan pada Hari Kamis akan terus memblokir kapal tanker minyak yang tidak memiliki surat asuransi yang sesuai, dan perlu waktu untuk pemeriksaan.
Antrean kapal menciptakan kegelisahan yang semakin besar di pasar minyak dan kapal tanker, muncul saat G7 dan Uni Eropa memperkenalkan batasan harga pada minyak Rusia.
Jutaan barel minyak per hari bergerak ke selatan dari pelabuhan Rusia melalui Selat Bosphorus dan Dardanelles Turki ke Mediterania.
Otoritas maritim mengatakan, jika terjadi kecelakaan yang melibatkan kapal yang melanggar sanksi, kemungkinan kerusakan tidak akan ditanggung oleh dana tumpahan minyak internasional.
"(Tidak mungkin bagi kami untuk mengambil risiko bahwa perusahaan asuransi tidak akan memenuhi tanggung jawab ganti ruginya," katanya, menambahkan Turki sedang melanjutkan pembicaraan dengan negara lain dan perusahaan asuransi, melansir Reuters 9 Desember
Dikatakan sebagian besar kapal yang menunggu di dekat selat itu adalah kapal-kapal Uni Eropa, dengan mayoritas minyak ditujukan ke pelabuhan-pelabuhan Benua Biru, faktor yang membuat frustrasi sekutu Barat Ankara.
Kelompok negara-negara G7, Uni Eropa dan Australia telah sepakat untuk melarang penyedia layanan pengiriman, seperti perusahaan asuransi, untuk membantu mengekspor minyak Rusia kecuali jika dijual dengan harga rendah, atau pembatasan, yang bertujuan untuk merampas Moskow dari pendapatan masa perang.
Namun, Turki telah memberlakukan tindakan terpisah sejak awal bulan yang mewajibkan kapal untuk memberikan bukti asuransi, yang mencakup durasi transit mereka melalui Selat Bosphorus, atau saat berlabuh di pelabuhan Turki.
Baca juga:
- Petugas Penjara Berulang Kali Menyerang Narapidana, Menteri Kehakiman Jepang Minta Maaf dan Luncurkan Penyelidikan
- Mal Rusia Ludes Terbakar: Kepala Layanan Darurat Duga Pelanggaran Aturan, Komite Investigasi Gelar Penyelidikan
- Pemerintah Belanda Dikabarkan akan Meminta Maaf Secara Resmi Mengenai Perbudakan Era Kolonial
- Juru Bicara Kremlin Sebut Konflik di Ukraina Dapat Berakhir Besok, Jika...
Sementara itu, delapan kapal tanker juga menunggu lewat Selat Dardanella ke Mediterania, berkurang dari sembilan hari sebelumnya, kata Tribeca, membuat total 28 kapal tanker menunggu lewat selatan.
Sebagian besar kapal tanker yang menunggu di Bosphorus membawa minyak Kazakhstan.
Otoritas maritim Turki mengatakan, tidak dapat diterima untuk menekan Turki atas apa yang dikatakannya sebagai pemeriksaan asuransi "rutin".
Mereka mengatakan dapat mengeluarkan kapal tanker tanpa dokumentasi yang tepat dari perairannya, atau meminta mereka untuk memberikan surat asuransi kapal P&I baru yang mencakup perjalanan mereka.