Sembilan Bulan Perang Lawan Rusia, Ukraina Sebut 10.000-13.000 Tentaranya Tewas
JAKARTA - Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan, angkatan bersenjata negaranya sejauh ini kehilangan 10.000 hingga 13.000 tentara dalam perang melawan Rusia.
Itu menjadi pernyataan pertama mengenai perkiraan korban tewas sejak Agustus, ketika panglima angkatan bersenjata Ukraina menyebut hampir 9.000 prajuritnya tewas dalam pertempuran.
"Kami memiliki angka resmi dari staf umum, kami memiliki angka resmi dari komando tertinggi, dan jumlahnya (antara) 10.000 dan 12.500 hingga 13.000 tewas," kata Podolyak kepada saluran Kanal 24, melansir Reuters 2 Desember.
"Kami terbuka untuk membicarakan jumlah korban tewas," tambahnya, dengan mengatakan lebih banyak tentara yang terluka daripada yang tewas.
Bulan lalu Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley memperkirakan, lebih dari 100.000 tentara Rusia tewas selama perang, dengan jumlah korban di pihak Ukraina diperkirakan dalam jumlah yang sama.
Baca juga:
- Kemlu RI: Tidak akan Ada Pembangunan di Afghanistan Tanpa Peran Wanita yang Memadai
- Presiden Biden Sebut Tidak Punya Rencana untuk Hubungi Presiden Putin, Tapi Siap Bicara Akhiri Perang di Ukraina
- Menhan Akar: Turki Memperingatkan Sekutu untuk Tidak Mendukung Teroris dengan Alasan Apa Pun
- Rusia Tuduh AS Berperang Langsung Dalam Perang Ukraina, Tapi Tetap Terbuka untuk Dialog
Sementara dalam wawancara video Hari Rabu, penasihat lain Presiden Volodymyr Zelensky, Oleksiy Arestovych mengatakan, jumlah tentara Rusia yang tewas mencapai tujuh kali lipat jumlah tentara Ukraina yang tewas.
Agustus lalu, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, pertama kalinya memberikan perkiraan jumlah tentaranya yang tewas hampir 9.000 personel, sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu.