Jalin Kolaborasi dengan IBM Consulting, BTN Adopsi Teknologi Multi Cloud pada Sistem Perbankannya
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berkolaborasi dengan IBM Consulting guna memodernisasi sistem perbankan dengan memanfaatkan metodologi tata kelola IBM Cloud Governance.
Direktur IT & Digital BTN Andi Nirwoto mengatakan, kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan keamanan, kepatuhan dalam penggunaan cloud computing dalam industri perbankan.
"Bagi lembaga keuangan seperti perbankan transformasi digital merupakan mandatory initiative. Transformasi perlu dilakukan agar perbankan mampu menghadapi tantangan yang dihadapi, seperti perubahan pasar, menjaga keamanan data nasabah serta mematuhi regulasi pemerintah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu 30 November.
Andi menambahkan, perbankan juga dituntut mampu memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan nasabah secara real time, dimana saja, kapan saja tanpa harus mengunjungi kantor cabang.
Guna menjawab tantangan tersebut, lanjutnya, BTN melakukan transformasi dengan mengadopsi teknologi terkini termasuk penggunaan multi cloud pada sistem perbankannya.
“Kolaborasi dengan IBM Consulting ini sebenarnya sudah mulai diinisiasi pada akhir 2021. Kami membutuhkan mitra yang dapat membantu menyusun tata kelola cloud (cloud governance) agar pemanfaatan multi cloud bisa berjalan tepat dan optimal. Melalui proses yang ada, kami percaya bahwa IBM Consulting telah memiliki pengalaman yang intensif terkait kebutuhan BTN ini” jelas Andi.
Andi menjelaskan, IBM Cloud Governance adalah kerangka kerja yang terdiri dari penetapan, penegakan, dan pengawasan aktivitas dan pedoman yang diperlukan sebagai bagian dari aturan perilaku untuk penggunaan cloud. Contohnya, tata kelola cloud dapat menangani layanan dari satu atau beberapa penyedia layanan cloud (CSP), termasuk container, AI, application programming interface (API), platform data, dan infrastruktur yang mendukung berbagai proses.
Baca juga:
- Jelang Rights Issue Rp4,13 Triliun, BTN Raup Laba Bersih Rp2,49 Triliun per Oktober
- Bos BTN Ungkap 30 Persen Pengajuan KPR Gagal karena Nasabah Terjerat Pinjol
- Harapkan Pemerintah dan Pemegang Saham Publik Serap Rights Issue Rp4,13 Triliun, BTN Janjikan Pembagian Dividen
- BP Tapera Targetkan Salurkan Dana FLPP Rp25,18 Triliun di Tahun 2023
Proses tersebut melibatkan kebijakan, interaksi, penyimpanan, atau pengelolaan data dan aplikasi.
Setiap proses dalam tata kelola cloud dapat mencakup apa yang akan dilakukan, opsi mana yang tersedia, dan siapa yang bertanggung jawab. Pengembangan kerangka kerja ini ini juga mengakselerasi BTN dalam memastikan kecepatan, agilitas dan fleksibilitas adopsi cloud dapat dicapai dan secara bersamaan diperoleh adaptasi yang berkelanjutan.
BTN optimistis dengan mengoptimalisasi penggunaan multi cloud akan membantu BTN memberikan kemudahan dan kenyamanan layanan antara lain pembukaan rekening tabungan, pembukaan deposito, permohonan kredit, termasuk juga untuk memilih rumah yang akan dibeli atau dilelang.
Tidak hanya itu, nasabah juga dapat mengakses laporan dan transaksi keuangan dimana saja dan kapan saja dengan berbagai perangkat digital yang dimiliki.
Dengan berbagai kemudahan layanan bagi nasabah tersebut, tidak hanya dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalty dari nasabah BTN, namun juga mampu mendongkrak fee based income dan jumlah transaksi melalui current account savings account (CASA) atau dana murah perseroan.
“Langkah tranformasi dan inovasi terus kami lakukan guna mendukung pencapaian visi IT dan Digital kami untuk menjadi bank yang dapat diandalkan dan memberikan layanan TI terbaik di kelasnya, serta keunggulan operasi untuk mempercepat terealisasinya tujuan bisnis yang sesuai dengan visi BTN untuk menjadi Best Morgage Bank in South East Asia di tahun 2025,” tambah Andi.