Bagikan:

JAKARTA – Industri keuangan di Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman kejahatan siber dan kebocoran data yang semakin gencar.

Menurut laporan IBM Cost of a Data Breach 2023, sektor keuangan menempati peringkat kedua dalam statistik kerugian global akibat insiden keamanan siber.

Perusahaan layanan komputasi awan atau cloud computing PT Cyberindo Mega Persada atau CBNCloud berkolaborasi dengan Huawei Cloud dalam mengamankan data dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana.

"Keamanan data dalam era digital merupakan aspek yang sangat penting bagi industri keuangan. Kami, CBNCloud bersama Huawei Cloud, berkomitmen untuk mengedukasi dan memberdayakan pemimpin industri mengenai manfaat teknologi cloud dalam memperkuat sistem keamanan dan kesiapan menghadapi bencana," ujar Chief Operating Officer CBNCloud Hery Sentosa dalam keterangannya, Rabu, 24 Juli.

Huawei Cloud, sebagai penyedia layanan cloud global terkemuka menekankan komitmennya terhadap keamanan data dengan mematuhi standar dan menawarkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap klien.

“Dengan kehadiran kami di Indonesia, Huawei Cloud hadir dengan solusi cadangan dan pemulihan data yang aman, efisien, dan mudah digunakan. Kami mendukung backup konsisten saat crash, redundansi Multi-AZ, dan replikasi lintas wilayah untuk pemulihan data yang handal. Teknologi cadangan inkremental mengurangi waktu backup hingga 95 persen, sementara fitur Restore Instan memungkinkan pemulihan data dalam waktu singkat tanpa memerlukan keahlian khusus dalam pengoperasian," ujar Channel Manager Huawei Cloud Sultan Arifan.

Kerja sama tersebut bertujuan penting alam membangun ekosistem keamanan data yang kokoh dan berkelanjutan, serta menjadi ajang berbagi pengetahuan.

Hal ini merupakan bukti komitmen CBNCloud dan Huawei Cloud dalam mendukung perkembangan teknologi cloud di Indonesia.

"Kami berupaya menjadi mitra andal bagi CBNCloud dalam memberikan solusi yang memudahkan pengelolaan strategi cadangan data bagi pengguna kami,” pungkasnya.