Bareskrim Bakal Periksa Jasa Marga Soal CCTV di Balik Perkara Laskar FPI Serang Polisi
JAKARTA - Bareskrim Polri menjadwalkan pemeriksaan terhadap Jasa Marga untuk mendalami soal kamera CCTV yang terpasang di ruas tol Jakarta-Cikampek. Pemeriksaan ini juga berkaitan dengan kronologi penyerangan enam laskar khusus pengawal Rizieq Shihab.
"Jadi penyidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap pihak Jasa Marga," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian kepada wartawan, Selasa, 15 Desember.
Rencananya, kata Andi, penyidik menjadwalkan dalam pekan ini. Tapi belum bisa dipastikan siapa yang bakal dimintai keterangan dari pihak Jasa Marga.
"Kalau bisa hari Kamis, hari Kamis. (Pihak yang diperiksa) Tergantung yang tersedia," ungkap dia.
Baca juga:
- Kabareskrim Tegaskan Polri Menangani Kasus Laskar FPI Serang Polisi
- Bareskrim Buka Peluang Rekonstruksi Lanjutan Perkara Laskar FPI
- Hanya Rizieq Shihab yang Ditahan, Lima Tersangka Lain Wajib Lapor Terkait Kasus Kerumunan Petamburan
- Komnas HAM Temukan Sejumlah Barang Bukti terkait Penembakan Laskar FPI, Termasuk Proyektil Peluru
Andi mengatakan, dalam pemeriksaan penyidik akan mendalami beberapa hal salah satunya CCTV yang rusak pada saat kejadian. Padahal sebelum peristiwa itu terjadi kamera CCTV berfungsi normal di sepanjang ruas tol Jakarta-Cikampek.
"Iya termasuk itu (CCTV rusak). Jadi akan didalami," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga Subakti Syukur membantah informasi CCTV di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, khususnya di KM 50 dalam keadaan rusak.
"Kalau kemudian mengenai CCTV yang kemudian dikabarkan rusak, itu sebenarnya enggak. CCTV kita itu semuanya berfungsi," kata Subakti di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 17 Desember.
Menurutnya, gangguan yang terjadi terhadap 227 CCTV bukan karena mati melainkan terganggu pengiriman datanya dikarenakan faktor cuaca.
"CCTV tetap berfungsi tapi pengiriman datanya itu terganggu di 23 CCTV dari KM 48, 49, sampai 72. Itu hanya yang di lajur sementara yang di gerbang sebelumnya semua ada," tegasnya.
Meski begitu, dia membenarkan jika tidak ada rekaman yang diambil lewat 23 CCTV. "Tapi di lain-lainnya ada. Kalau di luar yg 23 itu, sekian jam, sekian jam itu dari jam 04.50 atau jam 05.00-an sampai besoknya," kata Subekti.
"Kalau di 23 titik itu engga kekirim datanya. Enggak ada rekaman," imbuhnya.
Sementara, saat disinggung mengenai gangguan ini, Subekti enggan menjelaskan rinci. Namun, dia menilai hal ini mungkin saja terjadi. Apalagi, saat itu kondisinya sedang hujan.