Google Health Melisensikan Model AI ke Aidence untuk Prediksi Kanker Paru-paru

JAKARTA - Aidence, perusahaan software dalam diagnostik medis menggunakan AI telah mengumumkan perjanjian untuk melisensikan model penelitian AI Google Health untuk prediksi keganasan nodul paru pada pencitraan CT. 

Dalam perjanjian ini, Aidence akan mengembangkan, memvalidasi, dan membawa model ini ke pasar untuk mendukung diagnosis dini dan akurat kanker paru-paru serta pengurangan prosedur yang tidak perlu dalam program skrining.

Uji coba NELSON 2020 mengungkapkan, skrining kanker paru-paru dengan CT dosis rendah terbukti secara signifikan mengurangi kematian akibat kanker paru-paru hingga 24 persen untuk pria dan 33 persen untuk wanita. 

Namun, ada kesulitan utama dalam skrining kanker paru-paru, yaitu menetapkan sifat nodul paru-paru yang terdeteksi. Sebagian besar nodul ini tidak bersifat kanker. Mengidentifikasi dan mendiagnosis nodul dengan benar dapat memakan waktu banyak dengan biaya yang mahal.

Dr Raymond Osarogiagbon, Kepala Ilmuwan, Perusahaan Perawatan Kesehatan Baptist Memorial dan Direktur, Program Onkologi Toraks Multidisiplin, Pusat Kanker Baptis, Memphis, Tennessee, menjelaskan bahwa kecerdasan buatan adalah salah satu solusinya.

Pembelajaran Mendalam

Pembelajaran mendalam, bagian dari AI, telah terbukti mendukung penilaian risiko keganasan nodul paru. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature pada tahun 2019, para ilmuwan yang berafiliasi dengan Google Health menyajikan model yang sangat akurat untuk klasifikasi keganasan.

Di sisi lain, Aidence juga membangun model pembelajaran mendalam untuk tujuan ini. Algoritme Aidence berhasil memprediksi kanker paru-paru dari satu pemindaian dan dianugerahi dalam tantangan Kaggle 2017. 

Dengan kolaborasi Aidence dan Google Health, kedua perusahaan berniat untuk melengkapi aplikasi AI untuk prediksi keganasan nodul paru. Google Health akan memberikan keahlian ilmiahnya sedangkan Aidence akan mengembangkan model menjadi solusi untuk praktik klinis dan membawanya ke pasar. 

“Misi kami di Aidence adalah memberi pasien kanker paru-paru kesempatan untuk berjuang. Kemitraan strategis dengan Google Health ini memungkinkan kami mempercepat dan memperluas upaya kami untuk mencapainya,” ujar Mark-Jan Harte, co-founder dan CEO Aidence dalam pengumuman yang dibagikan di Twitter.

Akib Uddin, Manajer Produk di Google Health,  menambahkan: “Di Google Health, kami ingin menjadi kekuatan katalitik yang aktif dalam mendemonstrasikan manfaat AI di dunia nyata dalam kesehatan. Kami tahu betapa pentingnya skrining kanker paru-paru dalam menyelamatkan nyawa, dan kami senang berperan dalam mendorong dampak dalam skala besar dengan memungkinkan mitra hebat seperti Aidence dengan teknologi kami.”