Tangani Korban Gempa Cianjur, Kemenkes Terjunkan 55 Tenaga Kesehatan dan 5 Ambulans
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengerahkan tenaga kesehatan berikut keperluan logistik menuju lokasi terdampak bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
"Pelayanan terhadap korban terus berjalan. Saat ini terdapat kerusakan di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan masih dalam pendataan Kemenkes," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 22 November.
Ia mengatakan, Kemenkes telah memobilisasi sejumlah tenaga kesehatan dari sejumlah bidang kedokteran dan tenaga kesehatan.
Adapun rinciannya mobilisasi berupa 22 tenaga kesehatan dan satu ambulans dari Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Sedangkan 26 tenaga kesehatan dan tiga ambulans dari RSUP Hasan Sadikin.
Selain itu, juga dilibatkan tenaga kesehatan lain terdiri dari tiga dokter spesialis bedah, satu tim medis, dan satu ambulans dari Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI),
Termasuk tiga dokter spesialis bedah ortopedi, dan lima petugas Public Safety Center 119.
Dengan demikian, setelah dikalkulasi sebanyak 55 tenaga kesehatan dan 5 ambulans diterjunkan Kemenkes ke lokasi terdampak gempa Cianjur.
Baca juga:
- Update Polri Terkait Korban Gempa Cianjur: 117 Meninggal, 370 Luka-luka
- Positif COVID-19, Putri Candrawathi Bakal Hadiri Sidang Pembunuhan Brigadir J Secara Online
- Bermasalah pada Elektabilitas Calon, KIB Dinilai Harus Realistis Tarik Capres dari Luar Koalisi
- Proses Penyelidikan Formula E Masih Terus Berjalan, KPK: Gelar Perkara Bisa Dilakukan Berkali-kali
Kemenkes juga memobilisasi logistik kesehatan berupa tenda rangka ukuran 6x12 meter, velbed, kit operasional HEOC, obat-obatan, masker dewasa dan masker anak, APD, oksigen konsentrator, antigen kit, emergency kit, handscoon, body bag, pampers dewasa dan anak, paket kesling, family kit.
Syahril mengatakan gempa bermagnitudo 5,6 yang terjadi di Cianjur pada Senin 21 November siang menimbulkan banyak korban luka dan meninggal.
Data populasi penduduk menurut BPS Kabupaten Cianjur, kata Syahril, terdapat sekitar 169 ribu orang terdampak, sebanyak 5 ribuan orang pengungsi yang tersebar di beberapa titik.
Sementara itu, fasilitas kesehatan terdampak berdasarkan data Dinkes Jawa Barat, di antaranya Dinkes Kabupaten Cianjur, Dinkes Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor antara lain RSUD Cianjur, Puskesmas Cugenang, Kabupaten Cianjur, Puskesmas Pacet, Kabupaten Cianjur, dan Puskesmas Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.
Dikatakan Syahril, Kemenkes menerapkan prosedur triase penanggulangan kegawatdaruratan, bagi korban luka ringan dan dapat dilakukan rawat jalan, dilakukan perawatan di Rumah Sakit Cimacan dan Rumah Sakit Dr Hafiz.
Untuk pasien dengan kondisi luka sedang, dilakukan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara dan RS Lapangan TNI.
Sementara pasien yang memerlukan pengobatan dengan segera karena kondisi yang kritis dan membutuhkan operasi besar, dimobilisasi menuju tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, RSUD Kota Bogor, dan RS Sukabumi.