Ditopang Peningkatan Harga Batu Bara, RMKE Raup Laba Rp296,37 Miliar

JAKARTA - PT RMK Energy Tbk (RMKE) berhasil mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp296,37 miliar atau meningkat 153,90 persen yoy selama 9 bulan di tahun 2022. Direktur Utama Perseroan, Tony Saputra mengatakan, kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan kinerja operasional Perseroan.

Tony merinci, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,52 triliun atau meningkat sebesar 160,02 persen yoy.

Kenaikan pendapatan penjualan batubara ini didukung oleh kenaikan volume penjualan batubara yang meningkat sebesar 38,36 persen yoy menjadi 1,62 juta ton hingga September 2022. Pendapatan tersebut memberikan kontribusi sebesar 79,53 persen ke total pendapatan Perseroan.

Dari segmen jasa batubara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp389,94 miliar atau meningkat sebesar 40,91 persen yoy. Kenaikan pendapatan penjualan batubara ini didukung oleh kenaikan volume jasa batu bara yang meningkat sebesar 44,54 persen yoy pada 3Q 2022.

Hingga September 2022 volume jasa batubara mencapai 5,46 juta ton atau meningkat sebesar 21,08 persen yoy.

"Secara rata-rata Perseroan telah mencapai 83,50 persen target keuangan tahun ini, hal tersebut didukung oleh kenaikan harga batu bara dan meningkatnya volume kebutuhan batubara," bebernya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 21 November.

Di sisi lain, pada kuartal III tahun 2022, Perseroan juga berhasil mengelola rasio-rasio keuangan di atas ketentuan minimum credit covenant.

Perseroan mengurangi utang finansial sebesar 32,59 persen menjadi Rp289,06 miliar sehingga mencapai rasio Debt to Equity (DER) sebesar 0,26 kali dan EBITDA rasio pada level 19,68 kali. Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 36,92 persen yoy menjadi Rp1,10 triliun.

Tony menambahkan, RMKE optimistis kebutuhan batubara masih akan meningkat kedepannya untuk memenuhi kebutuhan energy security pada kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pasca pandemi dan kondisi geopolitik dunia.

Lebih jauh ia menambahkan, pada tahun ini, RMKE juga berhasil mengimplementasikan strategi perusahaan dengan beroperasinya tambang batubara in-house PT Truba Bara Banyu Enim, stasiun muat Gunung Megang, serta Container Yard (CY) 3B Stasiun Simpang.

"Ke depannya, Perseroan masih akan terus mengembangkan usaha dengan membangun hauling road yang terintegrasi dengan jalur kereta serta membuka peluang kolaborasi di sektor energi," pungkas Tony.