Direktur Operasional Twitter Prancis Mengundurkan Diri, Gara-Gara Elon Musk
JAKARTA -Direktur operasional Twitter Inc di Prancis, Damien Viel, mengumumkan bahwa dirinya telah keluar dari platform media sosial. Langkah ini ditempuh setelah pemilik baru media microblogging itu Elon Musk baru-baru ini memecat eksekutif puncak dan memberlakukan pemutusan hubungan kerja yang tajam di perusahaan.
"Sudah berakhir," tweet Viel pada Minggu, 20 November. Ia jug berterima kasih kepada timnya di Prancis, yang dipimpinnya selama tujuh tahun terakhir.
Viel mengonfirmasi bahwa dia meninggalkan Twitter dalam pesan terpisah kepada Reuters.
Dia tidak merinci alasan kepergiannya dan menolak mengatakan berapa banyak orang yang dipekerjakan Twitter di Prancis sebelum atau setelah pengambilalihan perusahaan oleh Musk bulan lalu.
Undang-undang ketenagakerjaan di Prancis sebenarnya mencegah perusahaan memecat karyawan tetap dalam semalam. Perusahaan yang berbasis di Prancis harus secara resmi memberi tahu staf bahwa mereka jika bermaksud untuk memberhentikan mereka sebelumnya, biasanya melalui surat dengan tanda terima.
Mereka juga harus menghormati periode pemberitahuan tertentu, tergantung pada sifat pemecatan dan senioritas staf.
Baca juga:
- Space Perspective Beli Kapal untuk Dijadikan Pelabuhan Antariksa Terapung Pertama di Dunia
- Waymo Segera Luncurkan Minivan Listrik Otonom, Kendaraan Tanpa Stir, Pedal dan Spion
- Otoritas Korsel Bekukan Rp1,6 Triliun Dana dari Co-Founder Terraforms Labs, Shin Hyun-seong
- Para Ahli Institut Alan Turing London, Prediksi Inggris Akan Tersingkir di Perempat Final Piala Dunia 2022
Untuk pemecatan yang berdampak pada beberapa karyawan dalam waktu 30 hari, perusahaan juga harus mengikuti prosedur tertentu, yang memerlukan pemberitahuan kepada staf, perwakilan staf, dan kementerian tenaga kerja.
Ini berarti seluruh proses memakan waktu setidaknya beberapa minggu dan hingga beberapa bulan.
Seorang juru bicara Twitter di Prancis belum membalas pesan yang meminta komentar sejak pengambilalihan Musk pada Oktober.
Twitter mengalami masa sulit sejak orang terkaya di dunia mengambil alih. Itu telah memangkas staf secara global sekitar setengahnya, sementara Musk telah meningkatkan kemungkinan platform media sosial bangkrut.
Dia baru-baru ini mengatakan kepada karyawan untuk mempertimbangkan apakah mereka ingin tetap "bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi" atau mengambil paket pesangon gaji tiga bulan.