Banjir Rendam 6 Kecamatan di Sergai Sumut, Petugas Terkendala Perahu Karet dan Tenda
MEDAN - Hujan yang mengguyur wilayah Serdang Bedagai (Sergai), Sumut beberapa hari ini membuat 6 Kecamatan terendam banjir. Banjir itu diperparah karena beberapa tanggul bocor atau pecah.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai, Frits Ueki Prapanca Damanik mengatakan, berdasarkan data pihaknya, banjir yang melanda 6 kecamatan ini menyebabkan 3.369 rumah serta berdampak pada 13.294 jiwa.
"Sejauh ini banjir sudah meluas di 6 Kecamatan seperti, Sei Bamban, Dolok Masihul, Tanjung Beringin, Sei Rampah, Sipispis, dan Kecamatan Tebingtinggi," kata Frits, Kamis 17 November.
BPBD terus melakukan pemantauan serta evakuasi terhadap korban banjir. Namun, saat ini pihaknya terkendala persoalan perahu karet untuk melakukan evakuasi korban banjir.
"Untuk itu, BPBD Serdang Bedagai melakukan koordinasi dengan sejumlah Kepala daerah termasuk Provinsi Sumatera Utara," ucapnya.
BPBD telah mendirikan tenda untuk masyarakat yang terdampak banjir tersebut.
"Memang sejauh ini kita mengalami kendala terbatasnya perahu karet untuk proses evakuasi warga. Tapi kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah lain dan pemerintah atasan," terangnya.
Dirinya menjelaskan, di sejumlah lokasi air telah berangsur-angsur surut. Meski begitu, ketinggian air, khususnya di Kecamatan Sei Rampah masih terus mengalami peningkatan. Hal itu disebabkan meluapnya Sungai Bedagai karena banjir juga terjadi di hulu sungai.
"Memang kondisi hujan masih kemungkinan terjadi untuk itu kita mengimbau masyarakat agar tetap waspada jika ada banjir susulan yang terjadi. Untuk itu BPBD meminta agar masyarakat tetap dalam kondisi waspada, khususnya bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai," kata dia.
Baca juga:
Sekretaris BPBD Sergai, Sukma Permana mengatakan, banjir tersebut sudah terjadi sejak Selasa 15 November, kemarin. Selain itu, adanya tanggul pecah di Kecamatan Dolok Masihul dan Sipispis.
"Kondisi sekarang masih banjir. Cuma ada juga yang sudah surut seperti di Dolok Masihul. Tapi di Sei Rampah naik lagi," terangnya.
Sukma mengatakan, saat ini pihaknya telah mendirikan posko untuk korban banjir.
"Warga yang mengungsi ada di beberapa titik. Di sei Rampah paling banyak warga mengungsi. Kita bangun posko di titik titik banjir dan turunkan satgas di lokasi," tandasnya.