Nyaris Sepekan, Suami dari Korban Tewas Terseret Arus Banjir Kupang NTT Belum Ditemukan
NTT - Tim SAR gabungan masih mencari Atrohanis Malapu (40), suami dari Theresia Teti (40), korban meninggal akibat terseret air banjir di Kecamatan Fatuleu Barat. Atrohanis hingga saat ini masih dinyatakan hilang.
"Proses pencarian masih dilakukan di lokasi kejadian dan informasi yang kami dapatan korban masih belum ditemukan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang Semmy Tinenti ketika dihubungi Kamis, 17 November.
Semmy mengatakan untuk kebutuhan keluarga korban meninggal akibat banjir itu telah diberikan pihak BPBD.
Distribusi bantuan tangap darurat juga dialirkan kepada korban banjir lainnya yang melanda Desa Kalale, Kecamatan Fatuleu Barat, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami telah mendistribusikan bantuan tanggap darurat untuk korban banjir di Desa Kalale, apalagi peristiwa banjir di sana menyebabkan adanya korban jiwa," ujar Semmy.
Baca juga:
- Banjir yang Rusak Rumah Warga Hingga Hanyutkan Ternak di Solok Surut, Warga Bersih-bersih
- Nekat Terabas Banjir Kupang NTT, Pasutri Terseret Arus, 1 Ditemukan Meninggal
- Bencana Alam Melanda Gowa Telan Nyawa 2 Orang, Termasuk Wanita Kendarai Mobil Terseret Longsor Jatuh ke Jurang
- Kodim Toraja Teruskan Pencarian Prajurit TNI Hilang di Sungai Maiting Usai Basarnas Hentikan Operasi
Adapun Theresia Teti dan suaminya Atrohanis Malapu terseret air banjir saat menyeberangi Sungai Bainel, Kecamatan Fatuleu Barat pada Senin 14 November malam.
Tim SAR gabungan yang mendapat laporan langsung menuju lokasi kejadian dan tiba pukul 22.00 Wita.
Setelah berkoordinasi dengan keluarga korban terkait kronologis kejadian, tim SAR mendapati Theresia Teti ditemukan warga setempat pada Senin 14 November petang.
Namun hingga saat ini, jasad Atrohanis masih dinyatakan hilang belum ditemukan.