KUPANG - Mikris Foemeni kondektur Bus Romantis jurusan Kupang-Soliu Manubelon Kecamatan Amfoang Barat Daya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah terseret air banjir saat menyeberang kali Kapsali, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Korban dilaporkan terseret air banjir saat melintasi di Kali Kapsali yang saat itu sedang dalam kondisi banjir setelah daerah itu diguyur hujan lebat dalam beberapa hari terakhir," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang, Elfrid V Saneh di Kupang dilansir ANTARA, Senin, 6 Maret.
Menurut dia, korban diduga nekat menyeberangi kali Manubelon yang saat itu sedang dalam kondisi banjir akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Kupang.
Menurut dia, korban saat menyeberang terpeleset karena licin, sehingga terjatuh dan terbawa arus banjir hingga ke muara sungai Kapsali.
Semula korban Mikris Foemeni bersama sopir bus Romantis bersama-sama menyeberang kali Kapsali dari arah Kupang ke arah Manubelon, karena bus tidak bisa melintas Kali Kapsali yang sedang dalam kondisi banjir, sehingga bus dititipkan di salah satu rumah warga di Dusun Oelamopu, Desa Manubelon.
Sedangkan korban bersama sopir lebih memilih untuk menyeberang kali Kapsali tanpa menggunakan kendaraan bus.
BACA JUGA:
Ketika korban sampai di tengah, kali Kapsali banjir semakin deras, sehingga menyeret korban bersama sopir, namun sopir berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang ke tepian kali Kapsali, sedangkan korban hanyut terbawa arus banjir.
Elfrid V Saneh mengatakan, warga Manubelon yang mendengar peristiwa itu langsung melakukan upaya pencarian terhadap korban di lokasi kejadian namun nihil, sehingga pencarian diperluas ke wilayah muara kali Kapsali.
Dalam pencarian yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat itu, korban Mikris Foemeni berhasil ditemukan di muara kali dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Elfrid V Saneh berharap selama musim hujan agar masyarakat lebih waspada saat menyeberang kali atau sungai yang sedang dalam kondisi banjir.
"Kami berharap masyarakat jangan memaksakan diri untuk menyeberang kali atau sungai apabila air dalam kondisi banjir, sebaiknya apabila menyeberang saat air sudah surut," kata Elfrid V Saneh.