Cerebras Systems Luncurkan Andromeda, Superkomputer AI yang Habiskan Biaya Hanya Rp541 Miliar
JAKARTA - Startup Silicon Valley, Cerebras Systems, yang dikenal di industri karena chip berukuran piring makan yang dibuat untuk pekerjaan kecerdasan buatan, pada Senin, 14 November meluncurkan superkomputer AI yang disebut Andromeda, yang kini tersedia untuk penelitian komersial dan akademis.
Andromeda dibangun dengan menghubungkan 16 sistem Cerebras CS-2, komputer AI terbaru perusahaan yang dibangun di sekitar chip berukuran besar yang disebut Wafer-Scale Engine 2.
Cerebras mengatakan Andromeda dapat melakukan komputasi AI senilai 1 exaflop, atau setidaknya satu triliun (10 pangkat 18) operasi per detik, berdasarkan presisi format floating point 16 bit.
Superkomputer AS tercepat yang mampu melakukan simulasi senjata nuklir yang disebut Frontier di Laboratorium Nasional Oak Ridge melanggar kinerja 1 exaflop berdasarkan format presisi ganda 64 bit tahun ini.
Baca juga:
- Catat Tanggalnya! Ini Puncak Hujan Meteor Leonid yang Bisa Disaksikan di Seluruh Indonesia
- Ini Cara dan Waktu yang Tepat untuk Mematikan Fitur Find My iPhone Anda
- Cara Mengunduh Gim dengan Cepat di Xbox Series X Kesayangan Anda
- NASA Luncurkan Perisai Panas yang Bisa Lindungi Astronot di Mars dan Satelit Pemantau Cuaca
“Mereka mesin yang lebih besar. Kami tidak mengalahkan mereka. Mereka menghabiskan biaya 600 juta dolar AS (Rp 9,2 triliun) untuk membangun. Ini kurang dari 35 juta dolar AS (Rp541 miliar),” kata Andrew Feldman, pendiri dan CEO Cerebras ketika ditanya tentang superkomputer Frontier.
Kepada Reuters, dia mengatakan bahwa sementara simulasi nuklir dan simulasi cuaca yang rumit secara historis berjalan di komputer presisi ganda 64 bit, ini adalah format komputasi yang mahal, sehingga para peneliti mencari apakah algoritma AI pada akhirnya dapat menyamai hasil seperti itu.
Feldman mengatakan Andromeda dimiliki oleh Cerebras dan dibangun di pusat data berkinerja tinggi di Santa Clara, California yang disebut Colovore. “Perusahaan dan peneliti, termasuk dari laboratorium nasional AS dapat mengaksesnya dari jarak jauh,” kata Feldman.